Senyawa
fenolik terdiri atas molekul-molekul besar dengan beragam struktur,
karakteristik utamanya adalah adanya cincin aromatik yang memiliki gugus
hidroksil. Kebanyakan senyawa fenolik termasuk ke dalam kelompok flavonoid (
Pratt dan Hudson, 1990). Senyawa fenolik merupakan senyawa dengan suatu gugus
OH yang terikat pada cincin aromatik (Fessenden dan Fessenden, 1982). Fenolik merupakan
metabolit sekunder yang tersebar dalam tumbuhan. Senyawa fenolik dalam tumbuhan
dapat berupa fenol sederhana, antraquinon, asam fenolat, kumarin, flavonoid,
lignin dan tanin (Harborne, 1987).
Produk yang
mula-mula terbentuk pada biosintesis senyawa fenolik adalah shikimat. Fenol
bersifat asam, karena sifat gugus –OH yang mudah melepaskan diri. Karakteristik
lainnya adalah kemampuan membentuk senyawa kelat dengan logam, mudah
teroksidasi dan membentuk polimer yang menimbulkan warna gelap. Timbulnya warna
gelap pada bagian tumbuhan yang terpotong atau mati disebabkan oleh reaksi ini,
hal ini sekaligus menghambat pertumbuhan tanaman. Di antara turunan
fenilpropanol yang berbobot molekul rendah, terdapat golongan coumarin, asam
sinamat, asam sinapinat, alkohol coniveril dan sebagainya. Zat-zat
tersebut beserta turunannya juga merupakan senyawa perantara dalam biosintesis
lignin (Pratt dan Hudson, 1990).
Fenilpropanoid adalah senyawa fenol alam yang
mempunyai cincin aromatik dengan rantai samping terdiri atas tiga atom karbon.
Secara biosintesis senyawa ini turunan asam amino protein aromatik, yaitu fenilalanina
dan fenolpropanoid, dapat mengandung satu C6 – C3 atau
lebih. Yang paling tersebar luas ialah asam hidroksisinamat (Harborne, 1980).
Empat macam asam hidroksisinamat terdapat
umum dalam tumbuhan, yaitu asam ferulat, sinapat, kafeat, dan p-kumarat. Asam
hidroksisinamat biasanya terdapat dalam tumbuhan sebagai ester dan dapat
diperoleh dengan hasil baik dengan cara hidrolisis basa lemah, karena dengan
hidrolisis asam panas, bahan akan hilang akibat dekarboksilasi menjadi hidroksistirena
yang bersesuaian.
Menurut Duenas et al. (2004), senyawa fenolik
yang teridentifikasi pada biji kacang tunggak, yaitu gallic acid, trans-p-coumaroylaldaric acid, protocatechuic acid,
trans-feruloyaldaric acid, p-hydroxybenzoic acid, vanillic acid,,
trans-p-coumaric acid, trans-feruloyl-methilaldaric acid, cis-pcoumaric acid,
quercetin diglycoside, trans-ferulic acid, myricetin 3-Oglucoside, cis-ferulic
acid, quercetin 3-O-galactoside, quercetin 3-OGlucoside dan quercetin
feruloyl-diglycosides.
Tags
Kimia