Dalam
perjalananya, Syi’ah terpecah menjadi sekte-sekte yang dipicu oleh doktrin
Imamah. Sekte-sekte dalam syi’ah tersebut adalah:
Syi’ah Itsna Asyariyah /
Syi’ah Imamiyah
Dinamakan
Syi’ah Imamiyah karena yang menjadi dasar akidahnya adalah persoalan imam dalam
arti pemimpin religio politik.
Syi’ah
Itsna Asyariyah sepakat bahwa Ali adalah penerima wasiat Nabi Muhammad SAW.
Adapun penerima wasiat setelah Ali bin Abi Thalib adalah keturunan dari garis
Fatimah yaitu Hasan bin Ali, Husein bin Ali. Setelah Husein adalah Ali Zaenal
Abidin, kemudian berturut-turut Muhammad AlBaqir, Abdullah Ja’far Ash-Shadiq,
Musa Al-Kahzim, Ali Ar-Rida, Muhammad Al-Jawwad, Ali Al-Hadi, Hasan Al-Askari
dan terakhir Muhammad Al-Mahdi. Karena mereka berbaiat di bawah imamah dua
belas tersebut maka mereka dikenal dengan Syi’ah Itsna Asyariyah
Dalam
sekte ini yang menjadi konsep Usul ad-Din yaitu Tauhid, Keadilan, Nubuwwah,
Ma’ad dan Imamah.
Syi’ah Sabi’iyah (Syiah
Tujuh)
Sekte
ini hanya mengakui tujuh imam, yaitu Ali, Hasan, Husein, Ali Zainal Abidin,
Muhammad Al-Baqir, Ja’far ash-Shadiqq, dan Ismail bin Ja’far. Karena
dinisbatkan kepada Ismai bin Ja’far Ash-Shadiqq maka disebut juga Syi’ah Ismailiyah.
Para
pengikut Syi’ah percaya bahwa Islam dibangun oleh tujuh pilar, yaitu iman,
taharah, shalat, zakat, shaum, haji dan jihad
Syia’ah Zaidiyah
Disebut
Zaidiyah karena sekte ini mengakui Zaid bin Ali sebagai imam kelima. Kaum
Zaidiyah menolak pandangan bahwa imam pewaris Nabi ditentukan nama dan orangnya
oleh Nabi, tapi menurut mereka ditentukan oleh sifat-sifatnya. Menurut sekte
ini, seorang imam harus dari ahl-bait dan memiliki kekuatan mengangkat senjata
untuk mempertahankan diri dari penyerangan.
Syi’ah Ghulat
Syiah
Ghulat adalah kelompok pendukung Ali yang memiliki sikap berlebihan atau
ekstrim. Lebih jauh,Abu Zahrah menjelaskan bahwa Syi’ah Ghulat adalah kelompok
yang menempatkan Ali bin Abi Thalib pada derajat Ketuhanan.. Doktrinnya adalah
mengenai tanasukh ( keluarnya ruh dari jasad dan berpindah ke jasad yang lain),
bada’ ( keyakinan bahwa Allah mengubah kehendak-Nya sesuai dengan perubahan
ilmu-Nya), raj’ah (keyakinan bahwa imam Mahdi akan datang ke bumi), tasbih
(menyerupakan atau mempersamakan imam
dengan Tuhan)
Referensi:
H.M.Rasyid,ApaItuSyi’ah.Pelita,Jakarta,1984
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid 1, UI Press, Jakarta, 1985.
Referensi:
H.M.Rasyid,ApaItuSyi’ah.Pelita,Jakarta,1984
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid 1, UI Press, Jakarta, 1985.
Tags
Islam