Sejarah komunikasi pemasaran sudah lama ada. Sejarah
menunjukkan bahwa Butler dari University of Chicago adalah orang pertama yang
mengadopsi konsepsi pemasaran dari riset-riset penjualan pada tahun 1906.
Beliau mengambil isrilah-istilah tersebut dari kajian ilmu ekonomi dari
pemikiran teoritis Ricardo dan Adam Smith. Pada perkembangannya, semenjak tahun
1949 pemasaran (marketing) diangggap lebih luas, tidak hanya menyangkut
unsur-unsur penjualan saja, maka kemudian mulailah masuk berbagai unsur di
dalamnya. Dengan gemilang Borden pada tahun 1964 memperkenalkan konsep barunya
tentang marketing mix. Baru setelah itu, kajian komunikasi pemasaran sudah
dipastikan dikenal banyak orang, setelah terdapat pengembangan dan
penemuan-penemuan, baru diketahui bahwa komunikasi pemasaran itu bersifat multidisipliner
(Prisgunanto, 2006).
Pada pertengahan abad ke-18, seorang pelaku
pasar (marketer) bernama Josiah Wedgwood membangun program perluasan promosi
penjualan dengan mengirimkan semacam hadiah-hadiah pada acara makan malam ala
Cina kepada raja-raja Eropa. Kegiatan ini akhirnya menjadi kegiatan rutin dan
gaya sajian tradisi istana yang diikuti oleh kalangan bangsawan dan kerabat
istana pada waktu itu.
Promosi penjualan gaya tersebut sebenarnya
mengadopsi gaya program promosi penjualan Cina pada abad 600 SM, dimana para
pengecor dan pengrajin logam pada saat itu berlomba-lomba memberikan hasil
terbaiknya kepada kaidar Zhou yang berkuasa, seperti pernak-pernik perunggu
untuk acara keagamaan dan sebagainya.
Pada masa kaisar Zhou, pemberian karya logam
tersebut bukanlah sebuah upeti pedagang logam dan pengrajin, melainkan salah
satu bentuk strategi komunikasi pemasaran yang ada, sebab dalam sistem feodal,
sang pemimpin adalah segalanya dan menjadi tren gaya hidup mewah yang akan
diikuti oleh kalangan bangsawan dan kerabat istana.
Bagi pengrajin atau pengecor logam (perunggu)
kegiatan ini sangatlah menguntungkan karena dalam kerajaan, sistem jual belinya
sudah mengenal uang emas. Dengan demikian mereka akan lebih leluasa dalam
menentukan dan mengembangkan usaha. Tentu faktor ini sangat menguntungkan serta
menggairahkan sistem penjualan dan perdagangan bagi pelaku pemasaran (Prisgunanto,
2006).
Tags
Ekonomi