Yang
menjadi sasaran dan obyek penyembuhan, pembinaan, rehabilitasi dan psikoterapi
adalah manusia secara utuh, yakni yang berkaitan pada:
Membina Jiwa/Mental
Yaitu
sesuatu yang menyangkut batin dan watak manusia, yang bukan bersifat
badan/tenaga, bukan hanya pembangunan fisik yang di perhatikan, melainkan juga
pembangunan psikis.17 Disini mental dihubungkan dengan akal, fikiran, dan
ingatan, maka akal haruslah dijaga dan dipelihara olah karena itu dibutuhkan
mental yang sehat agar tambah sehat. Sesungguhnya ketenangan hidup, ketenteraman
jiwa dan kebahagiaan hidup tidak hanya tergantung pada faktor luar saja,
seperti ekonomi, jabatan, status sosial dimasyarakat, kekayaan dan lain-lain,
melainkan lebih bergantung pada sikap dan cara menghadapi faktor-faktor
tersebut. Jadi yang menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup adalah
kesehatan mental/jiwa, kesehatan mental dan kemampuan menyesuaikan diri.1
Mental
yang sehat (secara psikologi)menurut Maslow dan Mitlemen adalah sebagai
berikut:
- Adequate feeling of security: rasa aman yang memadai yaitu berhubungan dengan merasa aman dalam hubungannya dengan pekerjaan, sosial dan keluarganya.
- Adequate self-evaluation: kemampuan memulai dari diri sendiri.
- Adequate spontaneity and emotionality, memiliki spontanitas dan perasaan yang memadai dengan orang lain.
- Efficient contact with reality, mempunyai kontak yang efisien dengan realitas.
- Adequate bodily diseres and ability to gratifity them, keinginan-keinginan jasmani yang memadai dan kemampuan untuk memuaskannya.
- Adequate self-know ledge, mempunyai pengetahuan yang wajar.
- Integrition and concistency of personality, kebribadian yang utuh dan konsisten
- Adequate life good, memiliki tujuan hidup yang wajar
- Ability to satisy the requirements of the group, kemampuan memuaskan tuntunan kelompok
- Adequate emancipation from the group or culture, mempunyai emansipasi yang memadai dari kelompok atau budaya.2
Membina Spiritual
Yaitu
yang berhubungan dengan masalah ruh, semangat atau jiwa religius, yang berhubungan
dengan agama, keimanan, keshalehan, seperti syirik, fasik dan kufur, penyakit
ini sulit disembuhkan karena berada dalam diri setiap individu, oleh karena itu
ada bimbingan serta petunjuk dari Allah, Rasul, dan hamba-hambanya yang berhak,
maka penyakit itu tidak akan pernah disembuhkan dengan mudah, dan faktor
penentu penyembuhan tetap ada pada diri dan tekad seseorang untuk sembuh.
Membina Moral (akhlak)
Yaitu
kelakuan yang sesuai dengan ukuran-ukuran (nilai-nilai)masyarakat. Yang timbul
dari hati dan bukan paksaan dari luar, yang disertai pula oleh rasa tanggung
jawab (tindakan) tersebut.
Membina Fisik (jasmani)
Tidak
semua gangguan fisik dapat disembuhkan dengan psikoterapi kecuali jika Allah
SWT menghendaki kesembuhan, terapi sering dilakukan secara kombinasi dengan
terapi medis, seperti lumpuh, jantung, dan lain-lain. Terapi ini dilakukan jika
seseorang tidak kunjung sembuh dari sakitnya disebabkan karena dosa-dosa yang
telah dilakukan, seperti kulit kehitam-hitaman bahkan lebih kotor lagi(borok yang
sangat menjijikkan) padahal mereka sudah mencoba berbagai macam upaya agar bisa
sembuh dari penyakit itu. 3
Referensi:
1 Zakiyah Daradjat, Kesehatan Psikologi Islam, Hajimas Agung, Jakarta, 1998, hlm.
16
2 Umar AR. Materi Kuliah Kesehatan Mental, hlm. 29-30
3 Hamdan Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka, Yogyakarta,
2001, hlm. 251
Tags
Narkoba