Ruang
lingkup ilmu gizi cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan
pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi
makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Ilmu
gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi,
biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan
pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi
dan gizi olahraga.
Perkembangan
gizi klinis adalah sebagai berikut:
- Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.
- Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
- Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya.
- Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
- Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
- Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
- Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan).
Konsep
baru yang dikemukakan dewasa ini berkaitan dengan ruang lingkup ilmu gizi
sebagai sains adalah sebagai berikut:
- Hubungan keturunan dengan kebutuhan gizi
- Hubungan gizi dengan perkembangan otak dan perilaku
- Hubungan gizi dengan kemampuan bekerja dan produktivitas kerja
- Hubungan gizi dengan daya tahan tubuh (karena penyakit infeksi)
- Faktor-faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit degeneratif ( jantung, diabetes melitus, hati dan kanker)
Ruang
lingkup ilmu gizi berdasarkan Komisi Pangan dan Gizi Amerika tahun 1995
(Soekirman 2001) dibagi ke dalam empat kelompok. Atas dasar pemahaman tersebut,
WHO menyatakan bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan
sepanjang siklus kehidupan. Dengan pengertian itu WHO membagi ruang lingkup
Ilmu Gizi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu:
- Kelompok gizi biologi dan metabolik
- Kelompok gizi perorangan sepanjang siklus hidup
- Gizi masyarakat baik bersifat lokal, nasional, regional dan global