Terdapat
resiko reksa dana yang harus di ketahui oleh investor. Selain menjanjikan
keuntungan, Reksa Dana memiliki beberapa risiko yang akan dihadapi apabila jika
berinvestasi dalam reksa dana. Risiko reksa dana adalah sebagai berikut:
Risiko likuiditas
Pemilik
reksa dana yang akan menjual kembali unit penyertaannya diharapkan dapat
menerima uang tunai secepat mungkin untuk keperluannya. Potensi risiko
likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang unit penyertaan reksa dana
pada salah satu manajer investasi tertentu ternyata melakukan penarikan dana
dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama (rush).
Penundaan
pembayaran atau kesulitan likuiditas dapat dialami oleh pihak manajer investasi
apabila belum terdapat dana yang cukup pada hari penarikan dana secara besar –
besaran tersebut. Hal ini bisa terjadi apabila pemegang unit penyertaan reksa
dana melakukan penjualan kembali kepada satu manajer investasi dalam jumlah
yang cukup besar.
Risiko pasar
Risiko
pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang
disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara
drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu
harga-harga saham atau instrumen investasinya lainnya mengalami penurunan harga
yang sangat drastis.
Risiko default
Jenis
risiko default ini termasuk kategori risiko yang paling fatal. Risiko default
terjadi misalnya jika pihak manajer investasi tersebut membeli obligasi yang
emitennya mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak mampu membayar bunga atau
pokok obligasi tersebut. Padahal, beberapa waktu sebelumnya kinerja keuangan
perusahaan tersebut masih baik-baik saja, tetapi karena ada kejadian krisis
keuangan internal, pihak emiten tersebut terpaksa tidak bisa membayar kewajiban
pembayaran bunga hutangnya.