Radikal Bebas dan antioksidan merupakan salah
satu kajian kesehatan yang paling populaer saat ini. Radikal bebas merupakan
suatu atom atau beberapa atom yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak
berpasangan pada orbit terluarnya sehingga bersifat sangat labil dan mudah
membentuk senyawa baru. Radikal bebas yang terdapat dalam tubuh bisa berasal
dari dalam (endogen) maupun dari luar tubuh (eksogen). Radikal bebas endogen
merupakan radikal bebas yang terbentuk sebagai respon normal dari peristiwa
biokimia di dalam tubuh secara kontinu. Peristiwa biokimia tersebut meliputi
reaksi reduksi-oksidasi normal di dalam mitokondria maupun peroksisom,
detoksikasi senyawa xenobiotik, metabolisme obat-obatan, dan fagositosis
(Halliwell & Gutteridge 1999).
Radikal bebas berasal dari senyawa hidrogen,
oksigen, dan logam transisi.Contoh senyawa radikal bebas yaitu reactive oxigen
species (ROS) seperti superoksida (O2), radikal hidroxil (OH), dan
hidrogen peroksida (H2O2).Superoksida merupakan radikal
bebas yang sangat reaktif dan paling berbahaya bagi sel. Superoksida bersifat
reduktan dan oksidan serta dapat bereaksi dengan berbagai substrat biologis.
Secara fisiologis, radikal bebas berperan dalam proses transpor elektron,
metabolisme tubuh dalam keadaan aerobik, fagositosis, sertasintesis DNA dan
protein. Namun jika jumlah radikal bebas terlalu banyak akan mengakibatkan
kerusakan pada sel-sel tubuh terutama perubahan makromolekul seperti DNA,
lipid, dan protein (Jones 2008; Evans et al. 2004).
Radikal bebas di dalam tubuh akan menarik
elektron dari makromolekul biologis disekitarnya (protein, asam nukleat, DNA,
dll) untuk memenuhi keganjilan elektronnya. Makromolekul yang teroksidasi akan
terdegradasi dan apabila makromolekul tersebut bagian dari sel maka sel akan
rusak. Senyawa radikal bebas akan membentuk pasangan dengan mengambil elektron
dari atom molekul lain sehingga menghasilkan senyawa radikal baru yang
berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas di dalam tubuh biasanya dinetralisir oleh
antioksidan endogen. Antioksidan endogen utama pada sel-sel tubuh adalah enzim superoksida
dismutase (SOD). Enzim ini bekerja spesifik untuk mengeliminasi radikal bebas
anion superoksida (Carroll et al. 2007).
Antioksidan yaitu senyawa atau bahan bioaktif
yang dapat berfungsi untuk mencegah, menurunkan reaksi oksidasi, memutus,
menghambat, menghentikan, dan menstabilisasi radikal bebas (Margail 2005).
Antioksidan dibedakan atas antioksidan endogen dan antioksidan eksogen.
Antioksidan endogen umumnya berbentuk enzim, contohnya superoksida dismutase
(SOD), katalase, glutation peroksidase, dan glutation reduktase. Antioksidan
eksogen contohnya askorbat, tokoferol, dan karoten (Nayak 2001).
Jumlah radikal bebas berpengaruh terhadap
kerja antioksidan endogen.Jumlah radikal bebas yang sedikit akan meringankan
kerja antioksidan endogen, sehingga antioksidan tersebut bisa dipertahankan di
dalam sel. Namun jika radikal bebas terlalu banyak, antioksidan endogen tidak
akan mampu menetralisirnya. Kekurangan antioksidan menyebabkan stres oksidatif
yang berujung pada kerusakan sel dan menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit
degeneratif (penuaan dini, kanker, dll) (Evans et al. 2004).
Tags
Gizi dan Nutrisi