Proses
pembuatan batik tulis agak berbeda dengan proses
pembuatan batik lainnya. Semula
batik dibuat di
atas bahan yang
dinamakan kain mori. Dewasa
ini batik juga
dibuat di atas
bahan dasar lain
seperti sutera, polyster, dan
bahan sintesis lain
dengan menggunakan alat
yang dinamakan canthing untuk membuat motif batik.
Adapun
tahap/proses membatik tulis adalah sebagai berikut:
- Pencucian mori: tahap pertama adalah pencucian kain mori untuk menghilangkan kanji, dilanjutkan dengan pengloyoran (memasukkan kain ke minyak jarak/minyak kacang dalam abu merang/londo agar kain menjadi lemas), dan daya serap terhadap zat warna lebih tinggi. Agar susunan benang tetap baik, kain dikanji kemudian dijemur, selanjutnya dilakukan pengeplongan (kain mori dipalu untuk menghaluskan lapisan kain agar mudah dibatik).
- Nyorek/mola: membuat pola di atas kain dengan cara meniru pola yang sudah ada (ngeblat). Contoh pola biasanya dibuat di atas kertas dan kemudian dijiplak sesuai pola di atas kain. Proses ini bisa dilakukan dengan membuat pola di atas kain langsung dengan canthing maupun dengan menggunakan pensil. Agar proses pewarnaan bisa berhasil dengan bagus atau tidak pecah, perlu mengulang batikan di kain sebaliknya. Proses ini disebut gagangi.
- Membatik/nyanting: menorehkan malam batik ke kain mori yang dimulai dengan nglowong (menggambar garis luar pola dan isenisen). Di dalam proses isen-isen terdapat istilah nyecek yaitu membuat isian di dalam pola yang sudah dibuat, misalnya titiktitik. Ada pula istilah nruntum yang hampir sama dengan isenisen namun lebih rumit. Lalu dilanjutkan dengan nembok (mengeblok bagian pola yang tidak akan diwarnai atau akan diwarnai dengan warna yang lain).
- Medel: pencelupan kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang kali hingga mendapatkan warna yang dikehendaki.
- Ngerok dan nggirah: malam pada kain mori dikerok dengan lempengan logam dan dibilas dengan air bersih, kemudian diangin-anginkan hingga kering.
- Mbironi: menutup warna biru dengan isen pola berupa cecek atau titik dengan malam.
- Nyoga: pencelupan kain untuk memberi warna coklat pada bagian-bagian yang tidak ditutup malam.
- Nglorot: melepaskan malam dengan memasukkan kain ke dalam air mendidih yang sudah dicampuri bahan untuk mempermudah lepasnya lilin. Kemudian dibilas dengan air bersih dan diangin anginkan (Riyanto, dkk, 2010).