Ada beberapa prosedur analisis laporan
keuangan. Sebelum mengadakan analisa terhadap
suatu laporan keuangan, penganalisa harus benar-benar
memahami laporan keuangan tersebut, penganalisa harus dapat menggambarkan
aktivitas-aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut. Dengan
kata lain bahwa agar dapat menganalisa
laporan keuangan dengan hasil yang memuaskan maka perlu mengetahui
latar belakang dari data keuangan tersebut.
Penganalisa juga harus mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan
yang cukup didalam mengambil sesuatu kesimpulan, disamping harus memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan-peerubahan kondisi perusahaan juga harus mempertimbangkan
perubahan tingkat harga-harga yang terjadi.
Bentuk dan isi laporan
keuangan tidak atau belum ada keseragaman
diantara perusahaan-perusahaan industri maupun perdagangan, sehingga
klasifikasi dari pos-pos yang ada dalam
laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang
lain.
Perbedaan-perbedaan
ini mungkin disebabkan karena:
- Laporan disesuaikan dengan tekanan atau tujuan manajement atau maksud penggunaan laporan tersebut. Misalnya untuk tujuan intern atau untuk tujuan perencanaan dan pengawasan intern akan berbeda dengan laporan yang ditujukan untuk ketentuan penentuan pajak (kemudian adany laba yang disembunyikan), juga akan berbeda dengan laporan yang ditujukan para kreditor atau calon kreditor dimana untuk tujuan kredit ini akan ditonjolkan tingkat likuidasi, solvabilitas dan rentabilitas perusahaan.
- Perbedaan pendapat diantara mereka yang menyusun laporan tersebut. Misalya perbedaan pendapat tentang besarnya suatu pengeluaran untuk rearasi atau perbaikan mesin yang harus dikapitalisir, taksiran umur dari suatu aktiva tetap dan lain-lain.
- Perbedaan pengeahuan serta pengalaman dari pada akuntan yang menyusun laporan. Misalnya akuntan yang memperoleh pendidikan atau pengetahuan system akntansi secara continental (rekening stesel) dengan akuntan yang memperoleh pengeahuan akuntansinya secara anglo saxon (accounting) , maka bentuk atau susunan laporannya akan berbeda.
- Adanya kegagalan untuk menetapkan sebutan-sebutan (terminology) ataupun klasifikasi yang terbaru yang telah diterima umum atau lazim di gunakan.
Oleh
karena itu sebelum
mengadakan
perhitungan-perhitungan analisa dan interprestasi penganalisa
harus mempelajari atau mereview
secar menyeluruh dan kalau diungkap perlu diadakan
penyusunan kembali (reconstruction) dari
data-data sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku
dan tujuan analisa,
maksud dari perlunya
mempelajari data secara menyeluruh ini adalah utuk menyakinkan pada
penganalisa bahwa laporan itu sudah
cukup jelas menggambakan semua data keuangan yang relevan dan telah dilaporkan
prosedur akuntansi maupun metode
penilaian yang epat,
sehingga penganalisa akan
betul-betul mendapatka laporan keuangan yang dapat di bandingkan
(comparable).
Berbagai
langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan. Adapun
langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Prastowo dan Julianty (2005) adalah
sebagai berikut:
- Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
- Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
- Mempelajari dan mereview laporan keuangan
- Menganalisis laporan keuangan.
Setelah kita mempelajari atapun menyusun kembali laporan keuangan tersebut, kemudian mengadakan perhitungan-perhitungan, analisa dan interpretasi dengan menggunakan
metode dan teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.
Tags
Ekonomi