Pengertian line balancing menurut Gaspersz
(2004), adalah penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly
line ke work stations untuk meminimumkan banyaknya work station dan
meminimumkan total harga idle time pada semua stasiun untuk tingkat output
tertentu. Dalam penyeimbangan tugas ini, kebutuhan waktu per unit produk yang
dispesifikasikan untuk setiap tugas dan hubungan sekuensial harus dipertimbangkan.
Menurut Purnomo (2004), line balancing
merupakan sekelompok orang atau mesin yang melakukan tugas-tugas sekuensial
dalam merakit suatu produk yang diberikan kepada masing-masing sumber daya
secara seimbang dalam setiap lintasan produksi, sehingga dicapai efisiensi
kerja yang tinggi di setiap stasiun kerja. Line balancing adalah suatu
penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan
dalam satu lintasan atau lini produksi. Stasiun kerja tersebut memiliki waktu
yang tidak melebihi waktu siklus dan stasiun kerja. Fungsi dari Line balancing
adalah membuat suatu lintasan yang seimbang. Tujuan pokok dari penyeimbangan lintasan
adalah meminimumkan waktu menganggur (idle time) pada lintasan yang ditentukan
oleh operasi yang paling lambat (Baroto, 2002).
Patut diketahui bahwa meskipun line balancing
mencapai target optimal 100% (seluruh stasiun kerja memiliki beban kerja yang
sama, meskipun hal ini dalam praktek mungkin sangat sulit bukan mustahil),
tetapi apabila average cycle time dari setiap stasiun kerja itu lebih besar
(baca lebih lambat) dari takt time, maka hal ini akan menciptakan waktu tunggu
yang lama bagi pelanggan, sebaliknya apabila average cycle time dari setiap
stasiun kerja lebih kecil (lebih cepat) dari takt time, maka akan menciptakan
inventory sepanjang waktu.
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam
produksi ini, suatu perancangan suatu produksi adalah sangat penting, terutama
dalam penguasaan kerja pada lintasan praktikan. Pengaturan dan perancangan yang
tidak tepat dan tidak memiliki pola yang teratur dapat mengakibatkan setiap
stasiun kerja dilintas perakitan mempunyai kecepatan produksi yang berbeda.
Akibat dari tidak terpolanya perencanaan tersebut mengakibatkan terjadinya
penumpukan material diantara stasiun kerja yang tidak berimbang kecepatan
produksinya.
Line balancing merupakan penyeimbangan
penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk
meminimumkan banyaknya work station dan meminimumkan total harga idle time pada
semua stasiun untuk tingkat output tertentu, yang dalam penyeimbangan tugas
ini, kebutuhan waktu atau unit produk yang di spesifikasikan untuk setiap tugas
dan hubungan sekuensial harus dipertimbangkan.
Selain itu menurut Gasperz (2000), dapat pula
dikatakan bahwa line balancing sebagai suatu teknik untuk menentukan product
mix yang dapat dijalankan oleh suatu assembly line untuk memberikan fairly
consistent flow of work melalui assembly line itu pada tingkat yang
direncanakan. Tujuan line balancing adalah untuk memperoleh suatu arus produksi
yang lancar dalam rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga
kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antar work station,
setiap elemen tugas dalam suatu kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa
dalam beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga diperoleh
keseimbangan waktu kerja yang baik.
Industri manufaktur yang mengadopsi
prinsip-prinsip Lean selalu menggunakan time sebagai nilai referensi (reference
value) dalam menentukan kebijakan line balancing, agar meminimumkan inventory
yang ada. Kondisi ideal adalah menetapkan agar average cycle time dari setiap
stasiun kerja sama dengan time (meskipun hal ini sangat sulit, sehingga ada
batas maksimum toleransi penyimpangan yang terus-menerus dikurangi melalui
peningkatan proses terus-menerus, berdasarkan situasi dan kondisi yang ada di
tempat praktek). Keseimbangan lintasan adalah upaya untuk meminimumkan ketidakseimbangan
diamtara mesin–mesin atau personil untuk mendapatkan waktu yang sama disetiap
stasiun kerja sesuai dengan kecepatan produksi yang diinginkan. Secara teknis
keseimbangan lintasan dilakukan dengan jalan mendistribusian setiap elemen
kerja dengan acuan waktu siklus atau cycle time.
Tags
Internet