Pengertian kebijakan moneter adalah semua
upaya atau tindakan Bank Sentral dalam mempengaruhi perkembangan variabel
moneter (uang beredar, suku bunga kredit, dan nilai tukar) untuk mencapai
tujuan ekonomi tertentu (mishkin, 2004) kebijakan moneter merupakan salah satu
bagian integral dari kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk
mendukung tercapainya sasaran ekonomi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan, dan keseimbangan neraca
pembayaran (Iswardono, 1997 dalam laporan BI).
Kebijakan moneter adalah tindakan yang
dilakukan oleh penguasa moneter (biasanya Bank Sentral) untuk mempengaruhi
jumlah uang beredar dan kredit yang pada gilirannya akan mempengaruhi kegiatan
ekonomi masyarakat(Ismail, 2006). Tujuan kebijakan moneter terutama untuk
stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga
serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam
kegiatan ekonomi terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk
memulihkan kondisi yang terganggu (tindakan stabilisasi) . Kebijakan moneter
adalah bagian dari kebijakan ekonomi makro yang meliputi pula
kebijakan-kebijakan lainnya dalam mempengaruhi kegiatan perekonomian.
Selain kebijakan moneter, pemerintah secara
simultan melaksanakan kebijakan fiskal (anggaran), kebijakan perdagangan luar
negeri (trade policy) dan kebijakan mengenai perizinan dan peraturan (licencing and regulation). Selain
itu pemerintah juga melaksanakan kebijakan khusus tentang investasi, pasar
modal serta kebijakan sektor riil. Tujuan pembangunan yang dikenal sebagai
Trilogi Pembangunan berupa pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas, bukanlah
sasaran yang didapat melalui pelaksanaan salah satu kebijakan saja. Sementara
itu, tekanan atau eksentuasi pada sasaran tujuan pembangunan juga bisa
berbeda-beda sesuai dengan keadaan ekonomi yang dihadapi serta kendala sumber.
Kebijakan moneter merupakan upaya untuk
mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan
tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank
Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan
uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai
kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.
Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas
pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi
dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam
uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada
masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar.
Kebijakan
moneter berdasarkan laporan tahunan Bank Indonesia dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu:
- Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy, yaitu suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar
- Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy, yaitu suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
Tags
Industri dan Jasa