Terdapat beberapa pengertian aktivitas fisik menurut
para ahli. Menurut Almatsier (2003) pengertian aktivitas fisik ialah gerakan
fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Aktivitas fisik adalah
setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan
pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik)
merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara
keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global ( WHO, 2010).
Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan
tubuh akibat aktivitas otot-otot skeletal yang mengakibatkan pengeluaran
energi. Aktivitas fisik terdiri dari aktivitas selama bekerja, tidur, dan pada
waktu senggang. Setiap orang melakukan aktivitas fisik, atau bervariasi antara
individu satu dengan yang lain bergantung gaya hidup perorangan dan faktor
lainnya seperti jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan lain-lain. Aktivitas fisik
sangat disarankan kepada semua individu untuk menjaga kesehatan. Aktivitas
fisik juga merupakan kunci kepada penentuan penggunaan tenaga dan dasar kepada
tenaga yang seimbang. Berbagai tipe dan jumlah aktivitas fisik sangat
diperlukan untuk hasil kesehatan yang berbeda (Kristanti, 2002).
Aktivitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur dan terencana disebut latihan jasmani, sedangkan aktivitas fisik
yang tidak dilakukan secara terstrukturdan terencana disebut aktivitas fisik
sehari-hari. Dalam penelitian ini, kita akan menilai aktivitas fisik
sehari-hari dari penderita Diabetes Melitus tipe 2. Untuk menilai aktivitas
fisik, 4 dimensi utama yang menjadi fokus yaitu tipe, frekuensi, durasi, dan
intensitas aktivitas fisik. Tipe adalah jenis aktivitas fisik seperti berjalan,
bersepeda, olahraga, dan lain-lain; frekuensi aktivitas fisik mengacu kepada
jumlah sesi aktivitas fisik per satuan waktu tertentu; durasi aktivitas fisik merupakan
lamanya waktu yang dihabiskan ketika melakukan aktivitas fisik; dan intensitas
aktivitas fisik sering dinyatakan dengan istilah ringan, sedang, atau berat
(Gibney, 2009).
Secara teoritis, tipe, frekuensi, dan durasi
dari aktivitas fisik lebih mudah dinilai daripada intensitas, karena sebagian
besar subjek penelitian dapat mengingat jenis, jumlah sesi, dan lamanya
aktivitas fisik yang mereka lakukan. Untuk itu, dalam menilai intensitas
aktivitas fisik, kita dapat menjadikan pedoman pengeluaran energi dari berbagai
bentuk ativitas fisik yang dinyatakan dalam Metabolic energy turnover (METs)
dan Kilo calorie (K cal). Dalam hal ini, kita akan menggunakan METs yang
berarti kebutuhan energi pada saat istirahat yang dinyatakan dalam volume
oksigen saat istirahat yaitu setara dengan 3,5 ml Oksigen/KgBB/menit atau 1
kilo kalori/KgBB/jam. Jadi, 1 Mets sama dengan pengeluaran energi pada saat
istirahat, yaitu sekitar 1 kilo kalori/KgBB/jam (Gibney, 2009).
Menurut Gibney (2009),aktivitas fisik dapat
pula dinilai dalam bentuk total volume aktivitas fisik atau pengeluaran energi
yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Sebagian instrumen pengkajian yang ada
dapat menangkap frekuensi, durasi, dan intensitas di samping total volume
aktivitas fisik. Ketika mengkaji aktivitas fisik bagi kesehatan masyarakat,
total volume aktivitas fisik dapat sangat penting karena dimensi ini tampaknya
memberikan dampak yang sangat signifikan pada status kesehatan. Total volume
aktivitas fisik dapat ditentukan kuantitasnya dengan satuan METs per hari atau
per minggu. Yaitu, intensitas semua aktivitas yang berbeda selama periode
pengkajian dinyatakan ekuivalen MET yang dikalikan dengan waktu yang digunakan
bagi semua aktivitas. Cara ini sering dilakukan untuk menyatakan total volume
aktivitas fisik ketika menggunakan metode kuesioner.
Jadi, kesimpulan dari pengertian aktivitas
fisik ialah gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya yang
memerlukan pengeluaran energi.
Tags
Olahraga