Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap
kemiskinan sangat besar. Model pertumbuhan Solow-Swan dalam kaitannya dengan
kemiskinan dapat diperluas lagi sehingga mencakup sumber daya alam sebagai
salah satu inputnya. Dasar pemikirannya yaitu output nasional tidak hanya
dipengaruhi oleh K dan L tetapi juga dipengaruhi oleh lahan pertanian atau
sumber daya alam lainnya seperti cadangan minyak. Perluasan model Solow lainnya
adalah dengan memasukkan sumber daya manusia sebagai modal (human capital).
Teori seperti ini terkategori sebagai teori
pertumbuhan endogen dengan pionernya Lucas dan Romer. Lucas menyatakan bahwa
akumulasi modal manusia, sebagaimana akumulasi modal fisik, menentukan
pertumbuhan ekonomi; sedangkan Romer berpadangan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi
oleh tingkat modal manusia melalui perumbuhan teknologi.Dengan demikian fungsi
produksi agregat dapat dimodifikasi menjadi:
Y = A. F (K, H, L)
Dimana H adalah sumber daya manusia yang
merupakan akumulasi dari pendidikan dan pelatihan. Menurut Mankiw et.al (1992)
kontribusi dari setiap input pada persamaan tersebut terhadap output nasional
bersifat proporsional. Suatu negara yang memberikan perhatian lebih kepada
pendidikan terhadap masyarakatnya ceteris paribus akan menghasilkan pertumbuhan
ekonomi yang lebih baik dari pada yang tidak melakukannya. Dengan kata lain,
investasi terhadap sumber daya manusia melalui kemajuan pendidikan akan
menghasilkan pendapatan nasional atau pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Apabila investasi tersebut dilaksanakan secara relatif merata, termasuk
terhadap golongan berpendapatan rendah, maka kemiskinan akan berkurang.
Siregar (2006) menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi merupakan syarat keharusan (necessary condition) bagi pengurangan
kemiskinan. Adapun syarat kecukupannya (sufficient condition) ialah bahwa
pertumbuhan tersebut efektif dalam mengurangi kemiskinan. Artinya, pertumbuhan
tersebut hendaklah menyebar disetiap golongan pendapatan, termasuk di golongan
penduduk miskin (growth with equity). Secara langsung, hal ini berarti
pertumbuhan perlu dipastikan terjadi di sektor-sektor dimana penduduk miskin
bekerja (pertanian atau sector yang padat karya). Adapun secara tidak langsung,
hal itu berarti diperlukan pemerintah yang cukup efektif meredistribusi manfaat
pertumbuhan yang boleh jadi didapatkan dari sector modern seperti jasa dan dan
manufaktur yang padat modal.
Tags
Dinamika Sosial