Motivasi
kerja guru sangat penting. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen Bab I pasal 1 ayat 1 mengemukakan yang dimaksud
dengan Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Selanjutnya
pada Bab III Pasal 7 ayat (1) Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang
pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
- Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism
- Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia
- Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas
- Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
- Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
- Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
- Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat
- Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan
- Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur halhal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Motivasi
untuk melaksanakan tugas-tugas guru yaitu suatu keadaan atau kondisi yang
mendorong dan mengarahkan individu dalam melaksanakan tugasnya secara tekun dan
kontinyu. Dalam penelitian ini akan mengungkap seberapa besarnya intensitas
dorongan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya tanpa banyak mempertimbangkan
berapa imbalan materi yang akan diperoleh atas kinerjanya. Jadi penekanan
penelitian ini adalah pada motivasi intrinsik.
Sebagaimana
dikemukakan Sigit (1992), peranan motivasi intrinsik sangat penting dalam dunia
pendidikan, mengingat proses pendidikan bukanlah proses transaksi pengetahuan
dengan prinsip komersial. Proses pendidikan merupakan proses moral yang idak
dilandasi oleh kepentingan untuk mendapatkan keuntungan materi atau profit
margin semata, melainkan dilandasi oleh tujuan sosial.
Adapun
tugas-tugas guru dalam penelitian ini dikaitkan dengan tugas mengajar guru,
dalam hal ini sesuai dengan pendapat Usman (2000) mengemukakan kompetensi
profesional (kemampuan profesional) guru ini meliputi:
Menguasai
landasan kependidikan
- Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
- Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat
- Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar
Menguasai
bahan pengajaran
- Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah
- Menguasai bahan pengayaan
Menyusun program pengajaran
- Menetapkan tujuan pembelajaran
- Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran
- Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar
- Memilih dan mengembangkan media pengajaran
- Memilihi dan memanfaatkan sumber belajar
Melaksanakan
program pengajaran
- Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat
- Mengatur ruangan belajar
- Mengelola interaksi belajar mengajar
Menilai
hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
- Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
- Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
Motivasi
intrinsik tenaga dosen yang juga layak digunakan untuk tenaga guru bisa dilihat
dari terori Winter (1973) dan Ames dan Ames (1984) sebagaimana dikutip oleh
Djalali (2001). Menurut Winter motivasi seseorang dalam melakukan pekerjaan
bisa dilihat dari respon individu yang sifatnya otonom dalam mengatisipasi
tugas-tugasnya. Menurut Ames dan Ames. Indikator motivasi ada tiga macam. Pertama
motivasi yang berhubungan dengan evaluasi terhadap kemampuannya. Dalam
hal ini berusaha untuk meningkatkan kemampuan dirinya dan selalu berupaya untuk
menampilkan perilaku yang mengekspresikan kemampuan yang tinggi dalam mengajar.
Dalam rangka menampilkan perilaku yang dapat mengekspresikan kemampuan tinggi
ini yang bersangkutan selalu berupaya untuk terus menerus meningktkan kemampuan
akademik dengan cara terus belajar dan kemampuan berkomunikasinya., Upaya tersebut
menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan kompetensi dan berhubungan dengan minat
keilmuan, minat persuasif dan bakat berkomunikasi.
Kedua
yaitu motivasi yang berorientasi pada pelaksanaan tugas secara sempurna khususnya
menyangkut anak didik. Dalam hal ini aktivitas dosen (guru) memberikan
pelayanan yang optimal kepada mahasiswa (guru).
Ketiga ialah motivasi yang
berhubungan dengan tanggungjawab moral, sehingga dengan demikian yang
bersangkutan dalam melakukan aktivitas mengajaranya selalu didasari oleh
kaidah-kaidah atau tuntutan moral. Atas dasar hal demikian guru akan merasa
berdosa/bersalah jika tidak melakukan tugasnya.
Oleh
karena yang bersangkutan akan meningkatkan kemampuan secara optimal dengan
persiapan peningkatan ilmu yang akan dikomunikasikan kepada siswanya
Tags
Guru