Para pembeli memiliki motif-motif pembelian
yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Menurut Buchari Alma (2004)
ada tiga macam mengenai mtif-motif pembelian. Yaitu:
Primary
buying motive
Yaitu motif membeli yang sebenarnya. Misalnya
kalau orang mau makan, maka akan mencari nasi.
Selective
buying motive
Yaitu
pemilihan terhadap barang. Ini berdasar rasio misalnya apakah ada keuntungan
bila membeli sesuatu.
Patronage
buying motive
Adalah
seleksi atau tidak tertentu. Pemilihan ini bisa timbil karena layanan
memuaskan, tempatnya dekat, cukup persediaan barang, ada halaman parkir,
orang-orang besar yang suka berbelanja disitu.
Menurut
Basu Swasta dan Handoko (1997), motif-motif manusia dalam melakukan pembelian
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya dapat dibedakan atas:
- Motif pembelian primer dan selektif. Motif pembelian primer adalah motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap kategori-kategori umum (biasa) pada suatu produk, seperti membeli televisi dan pakaian. Motif pembelian selektif adalah motif yang mempengaruhi tantang model dan merek dari kelas-kelas produk, atau macam penjual yang dipilih untuk suatu pembelian. Motif ekonomi, status, keamanan, dan persentasi adalah beberapa contoh motif selektif.
- Motif rasional dan emosional. Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen. Faktor yang dapat dipertimbangkan dapat berupa harga, kualitas, pelayanan, ketersediaan barang, keawetan, ukuran, kebersihanefisiensi dalam penggunaan. Sebagai contoh: motif pembelian pada sepeda motor yang hemat bahan bakar, atau merek tertentu karena kualitasnya sudah terpercaya. Motif emosional adalah motif pembelian yang berkaitan dengan dengan perasaan atau emosi individu, seperti pengungkapan rasa cinta, kebanggaan, kenyamanan, kesehatan, keamanan dan kepraktisan.
Tags
Ekonomi