Morfologi tumbuhan jengkol terdiri dari
beberapa bagian utama. Tumbuhan jengkol atau lebih dikenal dengan tumbuhan
Jering adalah termasuk dalam famili Fabaceae (suku biji-bijian). Tumbuhan ini
memiliki nama latin Pithecellobium jiringa dengan nama sinonimnya yaitu
A.Jiringa, Pithecellobium lobatum Benth., dan Archindendron pauciflorum.
Tumbuhan jengkol merupakan pohon yang banyak
tumbuh di daerah Jawa Barat, tinggi mencapai 6-15 m (Ogata, 1995). Tumbuhan ini
paling baik tumbuh di daerah dengan musim kemarau yang tidak terlalu panjang
(Heyne, 1987).
Ciri-ciri
morfologi tumbuhan jengkolsebagai berikut (Hutapea, 1994):
- Batang : Tegak, bulat, berkayu, percabangan simpodial, coklat kotor.
- Daun : Majemuk, anak daun berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, hijau tua.
- Bunga : Majemuk, bentuk tandan, di ujung batang dan ketiak daun, kelopak bentuk mangkok, benang sari dan putik kuning, mahkota lonjong, putih kekuningan.
- Buah : Bulat pipih, coklat kehitaman.
- Biji : Bulat pipih, berkeping dua, putih kekuningan.
- Akar : Tunggang, coklat kotor
Tumbuhan jengkol merupakan tumbuhan khas di
wilayah Asia Tenggara dengan ukuran pohon yang tinggi yaitu ± 20m, tegak bulat
berkayu, licin, percabangan simpodial, cokelat kotor. Bentuk majemuk, lonjong, berhadapan,
panjang 10 – 20 cm, lebar 5 – 15 cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat,
pertulangan menyirip, tangkai panjang 0,5 – 1 cm, warna hijau tua. Struktur majemuk,
berbentuk seperti tandan, diujung dan ketiak daun, tangkai bulat, panjang ± 3cm,
berwarna ungu kulitnya, bentuk buah menyerupai kelopak mangkok, benag sari kuning,
putik silindris, kuning mahkota lonjong, putih kekuningan. Bulat pipih berwarna
coklat kehitaman, berkeping dua dan berakar tunggang. Pohon Jengkol sangat bermanfaat
dalam konservasi air di suatu tempat hal ini dikarenakan ukuran pohonnya yang
sangat tinggi (Hutauruk, 2010).
Tags
Tanaman