Membangun merek
yang kuat adalah salah satu tujuan dari manajemen pemasaran. Situmorang (2011)
menyatakan bahwa “dari sebuah produk dapat lahir sebuah brand jika produk itu
menurut persepsi konsumen mempunyai keunggulan fungsi (functional brand),
menimbulkan asosiasi dan citra yang diinginkan konsumen (image brand), serta
membangkitkan pengalaman tertentu ketika konsumen berinteraksi dengannya
(experiental brand).
Rangkuti (2002)
juga menyatakan “suatu merek disebut kuat apabila merek tersebut memiliki brand
equity yang tinggi, seperti brand preference, brand loyalty, brand assosiation
dan brand assets yang didukung oleh brand value yang bersifat khusus serta
sesuai dengan nilai–nilai yang terdapat dalam diri pelanggan”.
Ada sepuluh pedoman membangun merek yang kuat yang dinyatakan
oleh Rangkuti (2002:229), yaitu sebagai berikut:
Brand Identity
Identitas merek merupakan seperangkat asosiasi merek
yang sering digunakan oleh ahli strategi merek. Asosiasi – asosiasi ini mewakili
arti dari suatu merek dan secara tidak langsung merupakan janji kepada para
konsumen.
Value Proposition
Nilai proposisi merek adalah sebuah pertanyaan
secara fungsional, emosional dari suatu merek yang disampaikan kepada
pelanggan.
Brand Position
Posisi merek adalah bagian dari identitas merek dan
nilai proposisi yang selalu aktif dikomunikasikan kepada pasar sasaran,
sehingga dapat memperoleh keuntungan melalui persaingan merek.
Execution
Pelaksanaan program komunikasi, yang tidak hanya
ditargetkan pada identitas dan positioning, tetapi juga sampai memperoleh kecemerlangan
secara terus-menerus.
Consistency Over Time
Memiliki identitas yang konsisten merupakan kekuatan
untuk tetap memiliki merek yang kuat.
Brand System
Sebuah brand system dapat digunakan sebagai panggung
peluncuran bagi produk-produk baru atau merek bary.
Brand Leverage
Satu resep agar ahli strategi berhasil adalah
menciptakan dan mengembangkan aset-aset yang ada. Mengidentifikasi jarak antarmerek,
serta membangun identitas masing-masing merek sesuai dengan perbedaan produk.
Tracking Brand Equity
Mengamati secara terus-menerus brand equity,
termasuk brand awarness, perceived quality, brand loyalty dan khususnya brand association.
Brand Responsibility
Mempunyai seseorang yang bertanggung jawab atas
merek, sehingga ia dapat selalu memelihara, menciptakan, dan menjaga identitas
dari posisi merek serta mengkoordinasikan keputusan-keputusan yang akan dilakukan oleh masing-masing
fungsi manajemen.
Invest in Brands
Tetap secara konsisten melanjutkan investasi dalam
merek walaupun tujuan finansial perusahaan belum terpenuhi.
Tags
Ekonomi