Ada
beberapa macam-macam antioksidan. Secara umum, antioksidan dikelompokkan
menjadi 2 yaitu antioksidan enzimatis dan antioksidan non enzimatis yang berupa
mikronitrien. Antioksidan enzimais dapat dibentuk dalam tubuh, seperti super oksida dismutase (SOD), glutation
peroksida, katalase, dan glutation reduktase. Sedangkan antioksidan non
enzimatis yang berupa mikronutrien masih dibagi dalam 2 kelompok lagi
- Antioksidan larut lemak, seperti –tokoferol, karetenoid, flavonoid, quinon, dan bilirium.
- Antioksidan larut air, seperti asam askorbat, asam urat, protein pengikat logam, dan protein pengikat heme.
Bcaroten
merupakan scavengers (pemulung) oksigen tunggal, vitamin C pemulung superoksida
dan radikal bebas yang lain, sedangkan vitamin E merupakan pemutus rantai
peroksida lemak pada membran dan Low Density Lipoprotein. Vitamin E yang larut
dalam lemak merupakan antioksidan yang melindungi Poly Unsaturated Faty Acids
(PUFAs) dan komponen sel serta membran sel dari oksidasi oleh radikal bebas (Hariyatmi
2004).
Berdasarkan
fungsinya, antioksidan dapat dibagi menjadi (Hariyatmi 2004):
- Tipe pemutus rantai reaksi pembentuk radikal bebas, dengan menyumbangkan atom H,misalnya vitamin E
- Tipe pereduksi, dengan mentransfer atom H atau oksigen, atau bersifat pemulung,misalnya vitamin C
- Tipe pengikat logam, mampu mengikat zat peroksidan, seperti Fe2+ dan Cu2+, misalnya flavonoid
- Antioksidan sekunder, mampu mendekomposisi hidroperoksida menjadi bentuk stabil, pada manusia dikenal SOD, katalase, glutation peroksidase.
Mekanisme
kerja antioksidan seluler adalah sebagai berikut:
- Berinteraksi langsung dengan oksidan, radikal bebas atau oksigen tunggal
- Mencegah pembentukan jenis oksigen reaktif
- Mengubah jenis oksigen reaktif menjadi kurang toksik
- Mencegah kemampuan oksigen reaktif
- Memperbaiki kerusakan yang timbul.
Tags
Gizi dan Nutrisi