Terdapat
beberapa tipe komponen jaringan syaraf tiruan, hampir semuanya memiliki komponen-komponen
yang sama. Seperti halnya otak manusia, jaringan syaraf juga terdiri atas
beberapa neuron dan ada hubungan antar neuron tersebut. Neuron-neuron tersebut
akan mentransformasikan informasi yang diterima melalui sambungan keluarnya
menuju ke neuron-neuron yang lain. Pada jaringan syaraf, hubungan ini dikenal
dengan nama bobot.Informasi tersebut disimpan pada suatu nilai tertentu pada
bobot tersebut. Neuron ini sebenarnya mirip dengan sel neuron biologis.
Neuron-neuron
buatan tersebut bekerja dengan cara yang sama pula dengan neuron biologis.
Informasi (disebut dengan: input) akan dikirim ke neuron dengan bobot
kedatangan tertentu. Input ini akan diproses oleh suatu fungsi perambatan yang
akan menjumlahkan nilai-nilai semua bobot yang datang.
Hasil
penjumlahan ini kemudian akan dibandingkan dengan suatu nilai ambang(threshold)
tertentu melalui fungsi aktivasi setiap neuron. Apabila input tersebut melewati
suatu nilai ambang tertentu, maka neuron tersebut akan diaktifkan, tapi kalau
tidak, maka neuron tersebut tidak akan diaktifkan. Apabila neuron tersebut
diaktifkan, maka neuron tersebut akan mengirimkan output melalui bobot-bobot
outputnya kesemua neuron yang berhubungan dengannnya (Kusumadewi, 2003).
Pada
Jaringan syaraf, neuron-neuron akan dikumpulkan dalam lapisan (layer) yang
disebut dengan lapisan neuron (neuron layer). Neuron-neuron pada satu lapisan
akan dihubungkan dengan lapisan-lapisan sebelum dan sesudahnya 37(kecuali
lapisan input dan lapisan output). Informasi yang diberikan pada jaringan syaraf
akan dirambatkan lapisan ke lapisan. Mulai dari lapisan input sampai ke lapisan
output melalui lapisan lainnya, yang sering disebut sebagai lapisan tersembunyi
(hidden layer).