Ada beberapa jenis-jenis antioksidan.
Berdasarkan sumbernya antioksidan dibagi dalam dua kelompok, yaitu antioksidan
sintetik (antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia) dan
antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi bahan alami). Berikut
penjelasannya:
Antioksidan sintetik
Diantara beberapa contoh antioksidan sintetik
yang diizinkan penggunaan untuk makanan yaitu Butil Hidroksi Anisol (BHA),
Butil Hidroksi Toluen (BHT), propil galat (PG), Tert-Butil Hidoksi Quinon
(TBHQ) dan tokoferol. Antioksidan tersebut merupakan antioksidan alami yang
telah diproduksi secara sintetis untuk tujuan komersial (Buck 1991).
Antioksidan BHA memiliki kemampuan antioksidan yang baik. Hal ini dapat dilihat
dari ketahanannya terhadap tahaptahap pengelolaan maupun stabilitasnya pada
produk akhir seperti lemak hewan yang digunakan dalam pemanggangan, akan tetapi
BHA relatif tidak efektif jika ditambahkan pada minyak tanaman. Antioksidan BHA
bersifat larut lemak dan tidak larut air, berbentuk padat putih dan dijual dalam
bentuk tablet atau serpih, bersifat volatil sehingga berguna untuk penambahan
ke materi pengemas (Buck 1991; Coppen 1983).
Antioksidan sintetik BHT memiliki sifat
serupa BHA, antioksidan ini akan memberi efek sinergis yang baik jika digunakan
bersama antioksidan BHA. Antioksidan BHT berbentuk kristal padat putih dan
digunakan secara luas karena relatif murah. Antioksidan sintetik lainnya yaitu
propil galat. Propil galat mempunyai karakteristik sensitif terhadap panas,
terdekomposisi pada titik cairnya 148⁰C, dapat membentuk komplek warna dengan ion
metal, sehingga kemampuan antioksidannya rendah. Selain itu, propil galat
memiliki sifat berbentuk kristal padat putih, sedikit tidak larut lemak tetapi
larut air, serta memberi efek sinergis dengan BHA dan BHT (Buck 1991).
Antioksidan TBHQ dikenal sebagai antioksidan
paling efektif untuk lemak dan minyak, khususnya minyak tanaman karena memiliki
kemampuan antioksidan yang baik pada proses penggorengan tetapi rendah pada
proses pembakaran. Jika antioksidan TBHQ digabungkan dengan antioksidan BHA, maka
akan memiliki kemampuan antioksidan yang baik pada prosespemanggangan dan akan
memberikan manfaat yang lebih luas . antioksidan TBHQ dikenal berbentuk bubuk
putih sampai coklat terang, mempunyai kelarutan cukup pada lemak dan minyak,
tidak membentuk kompleks warna dengan Fe dan Cu tetapi dapat berubah pink dengan
adanya basa (Buck 1991).
Tokoferol merupakan antioksidan alami yang
dapat ditemukan hampir disetiap minyak tanaman. Akan tetapi saat ini tokoferol
telah dapat diproduksi secara kimia. Tokoferol memiliki karakteristik berwarna
kuning terang, larutdalam lipid karena rantai C panjang. Pengaruh nutrisi
secara lengkap dari tokoferol belum diketahui, tetapi α-tokoferol dikenal
sebagai sumber vitamin E.
Di dalam jaringan hidup, aktivitas
antioksidan tokoferol cenderung α->β->γ->δ-tokoferol, tetapi dalam
makanan aktivitas tokoferol terbalik δ->γ->β->α-tokoferol (Belitz dan
Grosch 1987). Urutan tersebut kadang bervariasi tergantung pada substrat dan
kondisi-kondisi lain seperti suhu.
Antioksidan Alami
Antioksidan alami di dalam makanan dapat berasal
dari senyawa antioksidan yang sudah ada dari satu atau dua komponen makanan,
senyawa antioksidan yang terbentuk dari reaksi-reaksi selama proses pengolahan,
senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami dan ditambahkan ke makanan
sebagai bahan tambahan pangan (Pratt 1992). Menurut Pratt dan Hudson (1990), kebanyakan
senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami adalah berasal dari
tumbuhan.
Menurut Pratt dan Hudson (1990) senyawa
antioksidan alami umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat
berupa golongan flavonoid,turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol, dan
asam-asam organik polifungsional. Ditambahkan oleh Pratt (1992), golongan
flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan meliputi flavon, flavonol,
isoflavon, kateksin, flavonol dan kalkon. Sementara turunan asam sinamat
meliputi asam kafeat, asam ferulat, asam klorogenat, dan lain-lain. Senyawa
antioksidan alami polifenolik ini adalah multifungsional dan dapat beraksi
sebagai pereduksi, penangkap radikal bebas, pengkelat logam, dan peredam
terbentuknya singlet oksigen.
Tags
Gizi dan Nutrisi