Hiperemesis
Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu
pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi
dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998). Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selamakurang lebih
10 minggu. Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan
selama kehamilan. (Hellen Farrer, 1999)
Hiperemesis
Gravidarum merupakan kejadian mual dan muntah yang berlebihan sehingga
mengganggu aktivitas ibu hamil. Hiperemesis gravidarum sering terjadi pada awal
kehamilan antara umur kehamilan 8-12 minggu. Hiperemesis gravidarum apabila
tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan komplikasi bahkan kematian ibu
dan janin. Prevalensi hiperemesis gravidarum antara 1-3 % atau 5-20 kasus per
1000 kehamilan (Simpson et.al, 2001).
Hiperemesis
gravidarum adalah mual muntah berlebihan selama masa hamil karena intensitasnya
melebihi muntah normal dan berlangsung selama kehamilan trimester pertama
(Varney,2006).
Hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil hingga
mengganggu aktivitas. Batasan mual dikatakan lebih dari 10 kali muntah dengan
penurunan keadaan umum ibu.
Hiperemesis
gravidarum adalah gejala mual muntah pada ibu hamil trimester pertama yang
terjadi setiap saat (Wiknjosastro,2007).
Penyebab hiperemesis
gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensikejadian adalah 3,5 per 1000
kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan : ( Rustan Mochtar, 1998
)
- Faktor organik, yaitu karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternaldan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurun daripihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakansalah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.
- Faktor Psikologik: Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapatmemperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
- Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan lainlain.
Penyebab
hiperemesis gravidarum yang lain diduga karena faktor hormonal, neurologis,
metabolik, psikologis, keracunan, faktor endokrin, paritas, riwayat kehamilan
mola dan kembar.
Patofisiologi
Hiperemesis Gravidarum
Peningkatan
kadar esterogen dapat menyebabkan mual pada trimester pertama. Apabila mual
muntah terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat, dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Sehingga oksidasi lemak tidak
sempurna, dan terjadi ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam
hidroksida dan aseton darah.
Mual
dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Dehidrasi juga menyebabkan
hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang.
Selain
terjadi dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, terjadi pula robekan
pada selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma molarry-weiss) yang
berakibat perdarahan gastrointestinal (Mansjoer,2000).
Tags
Kehamilan