Hakikat belajar mengajar adalah untuk
mengubah perilaku. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap
berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia
dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia
merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan
dimana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat
ditentukan sebelumnya. Namur demikian, satu hal sudah pasti bahwa belajar yang dilakukan
manusia senantiasa oleh iktikad dan maksud tertentu (Oemar Malik, 2004).
Belajar adalah mengalami dalam arti belajar
terjadi dalam interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik, contohnya: buku, alat peraga,
alam sekitar. Lingkugan sosial contohnya: guru, siswa, pustakawan, kepala
sekolah. Lingkungan pembelajaran yang baik adalah lingkungan yang merangsang
dan menantang siswa belajar (Udin S. Winata Putra, dkk, 2002).
Belajar merupakan proses dari perkembangan
hidup manusia. Dengan belajarmanusia melakukan perubahan-perubahan kulitatif
sehingga tingkahlakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak
lain adalah hasil dari belajar. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan
dengan menggunakan berbagai perbuatan mencapai tujuan.
Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada
hakikatnya adalah suatu proses yaitu proses mengatur, mengorganisasikan
lingkungan yang ada di sekitar anak didik sehingga dapat menumbuhkan dan
mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar
adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses
belajar.
Ny Dr. Roestiyah. N. K (dalam Syaiful
Djamarah, 2002) menyatakan ... bahwa suatu tujuan pengajaran adalah deskripsi
tentang penampilan perilaku (permormance) muridmurid yang kita harapkan setelah
mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan, suatu tujuan pengajaran
mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari proses pelajaran itu sendiri.
Akhirnya, bila hakikat belajar adalah
perubahan maka hakikat belajar mengajar adalah proses pengajaran yang ditakukan
oleh guru. Dalam kegiatan belajar mengajar guru sebaiknya memperhatikan
perbedaan individu anak didk, yaitu pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis.
Kerangka berfikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan
kepada setiap anak didik secara individual. Pemahaman terhadap ketiga aspek
tersebut akan merapatkan hubungan guru dengan anak didik, sehingga memudahkan
melakukan pendekatan mastery learning dalam mengajar. Mastery learning adalah
salah satu strategi belajar mengajar pendekatan individual. Mastery learning
adalah kegiatan yang meliputi dua kegiatan yaitu program pengayaan dan program
perbaikan (Suharsimi Arikunto, 1998).
Tags
Psikologi Pendidikan