Gizi
seimbang bagi ibu menyusui sangat penting. Gizi pada ibu yang sedang menyusui
sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI sempurna, maka berat badan bayi akan
meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Prinsip
Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi
pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu
menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
Faktor
yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah:
- Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
- Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.
- Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
- Aktivitas.
Pengaruh
Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan
nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan
800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri.
Kebutuhan
Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan
kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan
dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan
kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan
kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan.
Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510
kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata
ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein.
Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah
ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Cairan. Nutrisi lain yang
diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum
2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
Vitamin
dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi
daripada selama hamil.
Dampak
Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan
gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya.
Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah
terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata
ataupun tulang.
Pendidikan
Gizi Bagi Ibu Menyusui
- Buatlah setiap gigitan berarti. Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
- Semua kalori tidak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
- Jika anda kelaparan, maka bayi juga. Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
- Jadilah ahli efesiensi. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
- Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
- Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah. Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.
- Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
- Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.