Terdapat beberapa fungsi zat antioksidan yang
sangat penting bagi tubuh manusia. Berkaitan dengan fungsinya, senyawa
antioksidan di klasifikasikan dalam lima tipe antioksidan, yaitu sebagai
berikut:
Primary
antioxidants
Primary
antioxidants, yaitu senyawa-senyawa fenol yang mampu memutus rantai reaksi
pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal ini memberikan atom hidrogen
yang berasal dari gugus hidroksi senyawa fenol sehingga terbentuk senyawa yang
stabil. Senyawa antioksidan yang termasuk kelompok ini, misalnya BHA, BHT, PG,
TBHQ, dan tokoferol.
Oxygen
scavengers
Oxygen
scavengers, yaitu senyawa-senyawa yang berperan sebagai pengikat oksigen
sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi. Dalam hal ini, senyawa tersebut akan
mengadakan reaksi dengan oksigen yang berada dalam sistem sehingga jumlah
oksigen akan berkurang. Contoh dari senyawa-senyawa kelompok ini adalah vitamin
C (asam askorbat), askorbilpalminat, asam eritorbat, dan sulfit.
Secondary
antioxidantsI
Secondary
antioxidantsI, yaitu senyawa-senyawa yang mempunyai kemampuan untuk
berdekomposisi hidroperoksida menjadi prodak akhir yang stabil. Tipe
antioksidan ini pada umumnya digunakan untuk menstabilkan poliolefin resin.
Contohnya, asam tiodipropionat dan dilauriltiopropionat.
Antioxidative
EnzimeI
Antioxidative
EnzimeI, yaitu enzim yang berperan mencegah terbantuknya radikal bebas.
Contohnya glukose oksidase, superoksidase dismutase(SOD), glutation
peroksidase, dan kalalase.
Chelators
sequestrants
Chelators
sequestrants.yaitu senyawa-senyawa yang mampu mengikat logam seperti besidan
tembaga yang mampu mengkatalis reaksi oksidasi lemak. Senyawa yang termasuk
didalamnya adalah asam sitrat, asam amino, ethylenediaminetetra acetid acid
(EDTA), dan fosfolipid.
Pengujian
antiradikal bebas senyawa-senyawa bahan
alam atau hasil
sintesis secara UV-Tampak dapat
dilakukan secara kimia
menggunakan DPPH (difenilpikril hidrazil). DPPH
berfungsi sebagai senyawa
radikal bebas stabil
yang ditetapkan secara
spektrofotometri melalui persen peredaman absorbansi. Peredaman warna ungu merah pada
panjang gelombang (λ)
517 nm dikaitkan
dengan kemampuan minyak atsiri
sebagai antiradikal bebas.
Kereaktifan dari golongan
senyawa-senyawa yang berfungsi
sebagai antiradikal bebas ditentukan adanya
gugus fungsi –OH (hidroksil) bebas
dan ikatan rangkap karbon-karbon, seperti flavon, flavanon, skualen, tokoferol,
β-karoten, Vitamin C dan lain-lain (Rahmawati,
2004).
Tags
Gizi dan Nutrisi