Fungsi vitamin E sangat besar bagi kesehatan
tubuh. Vitamin E dalam sejarahnya pertama kali ditemukan oleh seorang Fisikawan
Amerika bernama Herbert Evans bersama asistennya, Kathrine dari Universitas California
tahun 1922. Vitamin E merupakan substansi larut lemak sebagai antioksidan utama
yang terdapat pada eritrosit dan lipoprotein plasma yang mampu mempertahankan
integritas membran (Winarsi, 2007). Sifat umum vitamin E antara lain tahan
terhadap panas, mudah dioksidasikan dan rusak apabila terdapat dalam lemak
tengik. Vitamin E (tokoferol) adalah salah satu fitonutrien yang penting dalam minyak
makan dan memiliki 8 isomer yaitu 4 tokoferol (α, β, γ, dan δ) dan 4 tokotrienol
(α, β, γ, dan δ) homolog. Sebagai antioksidan, α-tokotrienol memiliki potensi
lebih tinggi dibandingkan α-tokoferol (Winarsi, 2007).
Selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh,
membantu mengatasi stres, meningkatkan fertilitas, meminimalkan risiko kanker
dan penyakit jantung koroner, vitamin E memiliki peran sangat penting bagi
kesehatan kulit.
Fungsi lain vitamin E menurut Llyod et al. (1978)
yaitu sebagai antioksidan pada jaringan ternak dan tanaman, esensial dalam
respirasi sel dan regulator dalam sintesis komponen tubuh.Gropper et al. (2005)
menambahkan bahwa vitamin E juga berfungsi memelihara integritas sel tubuh,
mencegah peroksidasi asam-asam lemak tidak jenuh yang berada pada fosfolipid
membran mitokondria dan endoplasmik retikulum.
Vitamin E menjaga, meningkatkan elastisitas
dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari
kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses
penyembuhan luka.
Selain
itu, fungsi vitamin E ialah:
- Dapat mencegah keguguran pada wanita.
- Dapat mengurangi rasa panas di dalam tubuh dan mengurangi depresi pada wanita menopause.
- Sangat penting untuk memaksimalkan fungsi otot.
- Mencegah peroxidation pigmentasi akibat pembentukan asam lemak tak jenuh tinggi.
- Mencegah nekrosis hepatik yang disebabkan oleh kekurangan belerang yang mengandung asam amino dan selenium.
- Vitamin E membantu melawan radikal bebas, yang bermanfaat bagi kulit dan membantu mencegah pembentukan kerutan dengan mencegah kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh sinar ultraviolet.
- Merupakan pelindung penyakit jantung dan diabetes.
- Mencegah kerusakan jaringan dalam kasus iskemia dan cedera, mengurangi gejala kaki kram dan rheumatoid arthritis, dan memiliki efek antikoagulan.
- Vitamin E berguna dalam membatasi kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh merokok, dan kerusakan jaringan dari radikal bebas yang dipercepat dengan pecandu alkohol.
- Melindungi tubuh dari berbahaya tumor
- Vitamin E mengurangi penggumpalan darah di dalam pembuluh darah.
Vitamin E dan radikal bebas
Radikal bebas adalah hasil oksidasi molekul
di dalam tubuh. Sebenarnya, jika diproduksi dalam jumlah yang pas, radikal
bebas dibutuhkan bagi kesehatan dan fungsi tubuh, yaitu untuk memerangi
peradangan, membunuh bakteri merugikan serta mengendalikan tonus otot polos
pembuluh darah dan organ lain dalam tubuh. Tapi bila diproduksi melebihi batas,
radikal bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Sehingga berubah fungsi.
Perubahan fungsi sel ini memicu proses
penuaan yang belum waktunya, serta berbagai gangguan kesehatan.
Aktivitas zat radikal bebas dalam tubuh bisa
dicegah oleh zat antioksidan, yang berfungsi menghentikan aktivitas radikal
bebas dan melindungi sel yang sehat dari kerusakan. Salah satu zat antioksidan
yang paling ampuh adalah vitamin E.
Antioksidan akan membantu melawan radikal
bebas ini sehingga kita terbebas dari penyakit. Selain itu, antioksidan bisa membantu
memerangi kanker dan penyakit kardiovaskular, 2 masalah kesehatan yang paling
banyak diderita. Di samping itu, vitamin E membantu menyehatkan sistem
kekebalan tubuh, serta membantu proses perbaikan DNA.
Selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membantu
mengatasi stres, meningkatkan fertilitas, meminimalkan risiko kanker dan
penyakit jantung koroner, vitamin E memiliki peran sangat penting bagi
kesehatan kulit. Vitamin E menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan
kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat
radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Vitamin E dan penyakit
jantung
Beberapa peneliti meyakini kalau vitamin E
berperan penting dalam mencegah perkembangan penyakit jantung. Vitamin E ini
akan membatasi jumlah oksidasi kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein)
dalam darah. Oksidasi menyebabkan penyumbatan arteri, sehingga memicu serangan
jantung. Dengan menghambat proses ini, maka vitamin E juga berperan mencegah serangan
jantung.
Berdasarkan hasil studi, seperti dikutip
situs askmen, mereka yang mendapatkan asupan vitamin E yang optimal mengalami
insiden penyakit jantung 30-40% lebih rendah dibandingkan mereka yang
kekurangan vitamin E. Selain itu, asupan vitamin E cukup membantu mencegah
pengentalan darah, yang juga turut menjadi pemicu serangan jantung.
Tags
Gizi dan Nutrisi