Ada
banyak fungsi vitamin C bagi tubuh kita diantaranya yaitu:
Vitamin C sebagai Penguat Sistem Imun
Tubuh
Vitamin
C dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Akan tetapi hal ini masih kontroversial,
dan belum ada kesepakatan yang jelas untuk mekanismenya (Guyton, 2008).
Vitamin C sebagai Antioksidan
Vitamin
C merupakan suatu donor elektron dan agen pereduksi. Disebut anti oksidan,
karena dengan mendonorkan elektronnya, vitamin ini mencegah senyawa-senyawa
lain agar tidak teroksidasi. Walaupun demikian, vitamin C sendiri akan
teroksidasi dalam proses antioksidan tersebut, sehingga menghasilkan asam
dehidroaskorbat (Padayatty, 2003).
Vitamin C sebagai Obat untuk Common Cold
Menurut
Pauling (1981) dalam Douglas (2001), vitamin C megadosis dapat menyembuhkan
common cold, akan tetapi hal ini juga dipengaruhi beberapa faktor, antara lain
sistem imun penderita dan gejala yang timbul, serta derajat keparahan penderitanya.
Penggunaan vitamin C Utaradengan dosis 3-10 g/ hari, akan dapat mengurangi
insidensi dari common cold.
Vitamin C sebagai Obat Anti-penuaan
Vitamin
C juga terkenal dengan fungsinya sebagai pencegah penuaan. Menurut Hahn (1996),
vitamin C bila dikonsumsi secara teratur dapat melindungi kulit dari proses oksidasi
ataupun sengatan sinar ultraviolet, yang merupakan penyebab kerusakan kulit. Proses
vitamin C dalam mencegah penuaan adalah dengan terusmenerus mensintesis kolagen
pada kulit, seperti yang akan dijelaskan berikut.
Vitamin C sebagai Pensintesis Kolagen
Kolagen
adalah protein terbanyak pada serat-serat jaringan ikat kulit, tulang, dan
kartilago. Kolagen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah dicerna dan mudah
larut dalam basa (Dorland, 2000).
Seperti
halnya protein lainnya, kolagen juga mengandung rantai polipeptida. Rantai
panjang dari molekul-molekul kolagen mengandung kira-kira seribu residu asam
amino, sekitar enam ribu atom. Proses sintesis kolagen dimulai dengan reaksi
hidroksilasi, dimana reaksi ini terjadi dalam tiga tahap, yaitu: (1) suatu
struktur tiga dimensi terbentuk, dengan asam amino prolin dan glisin sebagai komponen
utamanya. struktur tiga dimensi ini belum menjadi kolagen, tetapi masih berupa
prekursornya yaitu prokolagen. Karena vitamin C dibutuhkan pada proses ini,
maka vitamin C ikut berperan dalam proses pembentukan rantai peptida menjadi prokolagen.
(2) Proses konversi ini membutuhkan ion hidroksida (OH-) untuk bereaksi dengan
hidrogen (H+). (3) Reaksi katalisis. Reaksi hidroksilasi ini dikatalisis oleh
enzim prolyl-4-hidroksilase and lisilhidrokslase (Padayatty, 2003).
Vitamin
C merupakan vitamin yang paling mudah rusak. Salah satu fungsi utama dari
vitamin C adalah berperan dalam Pembentukan kolagen dalam jaringan ikat, Pembentukan
gigi, Metabolisme tirosin, Sintesis neurotransmitters, Penggunaan Fe, Ca, dan
Folasin (Muchtadi, Deddy, 2009). Asam askorbat sangat penting peranannya dalam
proses hidroksilin dua asam amino prolin dan lisin menjadi hidroksi prolin dan
hidroksilisin. Kedua senyawa ini merupakan komponen kolagen yang penting.
Penjagaan agar fungsi itu tetap banyak dipengaruhi oleh cukup tidaknya
kandungan vitamin C dalam tubuh. Fungsinya adalah dalam proses penyembuhan luka
serta daya tahan tubuh melawan infeksi, penyakit dan stress, mengoksidasi
fenilalanin menjadi tirosin, reduksi ion feri menjadi fero dalam saluran
pencernaan sehingga besi lebih mudah terserap, melepaskan besi dari tranferin
dalam plasma agar dapat bergabung ke dalam ferinitin jaringan, serta pengubahan
asam folat menjadi bentuk aktif asam folinat. Vitamin C juga berperan dalam
pembentukan hormon steroid dari kolestrol ( Sumber : Wikipedia ). Vitamin C
berfungsi respirasi sel dan kerja enzim yang mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti.
Tags
Gizi dan Nutrisi