Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi erosi.
Menurut (Rahim, 2000) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi erosi adalah (1) energi,
yang meliputi hujan, air limpasan, angin, kemiringan dan panjang lereng, (2) ketahanan;
erodibilitas tanah (ditentukan oleh sifat fisik dan kimia tanah), dan (3) proteksi,
penutupan tanah baik oleh vegetasi atau lainnya serta ada atau tidaknya tindakan
konservasi.
Morgan (1979) dalam Nasiah (2000) menyatakan
bahwa kemampuan mengerosi, agen erosi, kepekaan erosi dari tanah, kemiringan
lereng, dan keadaan alami dari tanaman penutup tanah merupakan faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap erosi tanah.
Menurut Hudson (1986), ada dua faktor yang
menyebabkan terjadinya proses erosi, yaitu faktor penyebab terjadinya erosi
yang dinyatakan dalam erosivitas dan faktor tanah yang dinyatakan dalam
erodibilitas.
Erosivitas
Erosivitas adalah sifat curah hujan. Hujan
dengan intensitas yang rendah jarang menyebabkan erosi, tetapi hujan yang lebat
dengan periode yang pendek atau panjang dapat menyebabkan adanya limpasan
permukaan yang besar dan kehilangan tanah. Sifat-sifat curah hujan yang mempengaruhi
erosi adalah besarnya butir-butir hujan, dan kecepatan tumbukannya.
Faktor
erosivitas terdiri dari:
- Faktor yang menentukan energi, yaitu erosivitas hujan (R).
- Faktor yang mempengaruhi besarnya energi yaitu kemiringan permukaan tanah dan lereng (LS).
Erodibilitas
Erodibilitas adalah ketidaksanggupan tanah
untuk menahan tumbukan butir-butir hujan. Tanah yang mempunyai erodibilitas
yang tinggi akan tererosi lebih cepat dibandingkan dengan tanah yang mempunyai erosibilitas
yang rendah, dengan intensitas hujan yang sama. Sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah sangat berpengaruh terhadap besarnya erodibilitas.
Faktor
erodibilitas tanah terdiri dari:
- Sifat ketahanan tanah (K).
- Faktor pengelolaan tanaman (C)
- Faktor konservasi tanah atau pengelolaan tanah (P).
Secara
umum, faktor-faktor tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan yang dikenal
sebagai Persamaan Umum Kehilangan Tanah (PUKT), yaitu:
A = R x K x L x S x C x P (Hidrologi Teknik, Ir. CD. Soemarto)
Di
mana:
A = kehilangan tanah
(ton/ha)
R = indeks erosivitas
K = faktor
erodibilitas
L = faktor panjang
kemiringan
S = faktor kemiringan
C = faktor
pengelolaan tanaman
P = faktor
pengendalian erosi
Daftar Pustaka
Rahim, Sufli Efendi. 2000. Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka
Pelestarian Lingkungan Hidup. Bumi Aksara . Jakarta
Nasiah. 2000. Evaluasi Kemampuan Lahan dan Tingkat Bahaya Erosi Untuk
Prioritas Konservasi Lahan di Daerah Aliran Sungai Takapala Kabupaten Dati II
Gowa Propinsi Sulawesi Selatan. Tesis. Program Pasca sarjana, UGM. Yogyakarta.
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM
Press. Yogyakarta.
Tags
Tanah dan Air