Terdapat beberapa faktor-faktor pembentuk
kepribadian. Perilaku individu di dalam kehidupan sehari-hari terimplementasi
dalam beragam bentuk, mulai dari hal yang konkrit dan sederhana seperti
berjalan, berpakaian, bertutur kata, dan sebagainya, hingga pada perilaku yang
abstrak seperti iri hati, dan sebagainya.
Beragam tingah laku tersebut, individu
senantiasa berhubungan dengan lingkungan, baik aktif maupun pasif. Hal ini akan
berpengaruh terhadap sikap/ kepribadian individu yang bersangkutan pada
prinsipnya individu memberi dan menerima lingkungan, bahkan individu ada yang
menolak lingkungannya sesuai dengan tingkat adaptasi mereka terhadap itu
sendiri.
Dalam proses pembentukan kepribadian
tersebut, individu selalu menjaga kelangsungan hidupnya dan melawan lingkungan
yang mungkin dapat membahayakan hidupnya. Individu berusaha mempertahankan diri
terhadap lingkungan yang mengganggunya. individu ingin merubah lingkungan sesuai
dengan kepentingan atau kehendaknya agar dirinya mencapai kebahagiaan atau
kenyamanan dalam hidup. Dengan demikian kepribadian dapat dibentuk berdasarkan
berbagai faktor, antara lain:
Faktor Internal
Motif biogenetis adalah salah satu motif yang
timbul dari dalam diri sendiri manusia. motif in sangat kuat peranannya dalam menggerakkan
alam menggerakkan perilaku (Gerungan:1986) sedangkan yang dimaksud yang
dimaksud motif internal yaitu dorongan yang berasal dri yang dimaksud motif
internal yaitu dorongan yang berasal dari dalam diri manusia yang ikut serta menentukkan/
mempengaruhi prilaku sehari-hari. Oleh karena itu, remaja harus bisa
mengendalikan dirinya terhadap semua perilaku yang ada sehingga semua aktifitas
remaja menjadi dapat terkontrol.
Faktor Eksternal
Yaitu
datangnya dari luar diri manusia. hal ini sesuai dengan motif sosiologis yakni
sebagai motif yang akan datang dari lingkungan kebudayaan, dimana tempat
individu itu berada dan berkembang (Gerungan, 1986). Motif ini dapat masuk kepribadian
manusia khususnya remaja dan menjadi pola laku, akibat adanya interaksi sosial,
sedangkan remaja sebagai mahluk sosial dalam masyarakat, sehingga wajar apabila
suatu ketika remaja berperilaku berdasarkan diri pada tradisi.