Berdasarkan proses biosintesis minyak atsiri
atau pembentukan komponen minyak atsiri di dalam tumbuhan, minyak atsiri dapat
dibedakan menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah turunan terpena yang
terbentuk dari asam asetat melalui jalur biosintesis asam mevalonat. Golongan
kedua adalah senyawa aromatik yang terbentuk dari biosintesis asam sikimat
melalui jalur fenil propanoid (Agusta, 2000).
Mekanismedari tahap-tahap reaksi biosintesis
terpenoid yaitu asam asetat yang telah diaktifkan oleh koenzim A melakukan
kondensasi jenis Claisen menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan
ini dengan asetil koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan
rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalonat.
Reaksi-reaksi berikutnya ialah fosforilasi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi
menghasilkan IPP yang selanjutnya berisomerisasi menjadi DMAPP oleh enzim
isomerase.
IPP sebagai unit isopren aktif bergabung
secara kepala ke ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah
pertama dari polimerisasai isopren untuk menghasilkan terpenoid. Penggabungan
ini terjadi karena serangan elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom
karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti oleh penyingkiran ion
pirofosfat. Serangan ini menghasilkan geranil pirofosfat (GPP) yakni senyawa
antara bagi semua senyawa monoterpen.
Sintesa terpenoid sangat sederhana sifatnya.
Ditinjau dari segi teori reaksi organik sintesa ini hanya menggunakan beberapa
jenis reaksi dasar. Reaksi-reaksi selanjutnya dari senyawa antara GPP, FPP, dan
GGPP untuk menghasilkan senyawa-senyawa terpenoid satu per satu hanya melibatkan
beberapa jenis reaksi sekunder pula. Reaksi-reaksi sekunder ini lazimnya adalah
hidrolisa, siklisasi, oksidasi, reduksi, dan reaksi-reaksi spontan yang dapat
berlangsung dengan mudah dalam suasana netral dan pada suhu kamar, seperti
isomerisasi, dehidrasi, dekarbosilasi, dan sebagainya.
Tags
Tanaman
informasi yang sangat berguna tentang kandungan minyak atsiri, terima kasih. :)
BalasHapus