Dalam dunia perdagangan saham, analisis
teknikal saham sangat penting untuk menentukan bagaimana membuat dan mengambil
keputusan. Analisis teknikal saham ini merupakan faktor penentu keberhasilan
dan penentu ketepatan dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan
investor untuk melakukan investasi pada saham selalu mempertimbangkan faktor
perolehan dan risiko. Risiko diidentifikasikan dengan fluktuasi atau
ketidakpastian. Walaupun pertumbuhan dari perolehan diinginkan, tetapi
fluktuasi tajam yang memunculkan risiko tinggi selalu diupayakan ditekan.
Analisis saham dibutuhkan untuk menentukan
kelas risiko dan perolehan surat berharga sebagai dasar keputusan investasi.
Analisis tersebut dilakukan dengan dasar sejumlah informasi yang diterima
investor atas suatu jenis saham tertentu. Keputusan investasi akan berbeda
apabila merupakan hasil analisis yang berbeda, dari susunan informasi yang
berbeda, selama dengan kondisi yang berbeda dengan preferensi risiko yang
relevan untuk berbagai investor.
Francis (1983) mengemukakan dua pendekatan
dalam penilaian sekuritas, yaitu analisis fundamental (fundamental approach)
dan analisis teknikal (technical approach).
Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan teknik
analisis saham yang mempelajari tentang keuangan mendasar dan fakta ekonomi
dari perusahaan sebagai langkah penilaian saham perusahaan. Asumsi yang
digunakan adalah harga saham yang terjadi merupakan refleksi dari informasi
mengenai saham tertentu. Hal ini terjadi apabila efisiensi pasar modal
sekurang-kurangnya dalam bentuk setengah kuat.
Para investor yang mengambil keputusan
berdasarkan faktor fundamental ini biasanya cenderung lebih senang menghindari
risiko (risk averse). Dalam menerapkan analisis fundamental ini pada praktiknya
akan selalu mengasumsikan bahwa pembentukan harga suatu saham dipengaruhi oleh
berita yang datangnya secara acak (random walk) dan harga saham akan secara
cepat menyesuaikan dengan keadaan berita tersebut. Sehingga analisis
fundamental akan lebih tepat digunakan apabila kondisi pasar modal berada dalam
tingkat efisiensi setengah kuat dan kuat.
Asumsi lainnya dari analisis fundamental ini
adalah sebagai berikut (Huang, 1990):
Investor
adalah rasional dan berperilaku risk averse
Investor
tersebut akan mencari saham yang memberikan keuntungan maksimal apabila risiko
yang dihadapi sama besarnya, atau akan mencari saham yang memberikan risiko
terkecil apabila keuntungan yang diperoleh sama.
Teori
Jalan Acak (The theory of random walk)
Berita
akan datang secara acak. Berita baik, secara teoritis akan mengangkat harga
saham bersangkutan. sebaliknya, berita buruk akan mendorong harga saham untuk
turun.
Teori
pasar yang efisien (The theory of Efficient Market)
Pasar
dapat dikatakan efisien apabila berita-berita yang datang secara cepat beredar
ke seluruh investor yang ada.
Analisis Teknikal
Analisis Teknikal merupakan teknik analisis
saham yang dilakukan dengan menggunakan data historis mengenai perkembangan
harga saham dan volume perdagangan saham dalam pola gratik. dan kemudian
digunakan sebagai model pengambilan keputusan. Penawaran dan permintaan akan
digunakan untuk memprediksi tingkat harga mendatang dan pergerakannya. Analisis
teknikal merupakan teknik analisis yang paling banyak dilakukan oleh para
investor, bahkan penelitian Taylor dan Aller (1992) dalam Fernandez-Rodriguez
dkk (1999) menyatakan bahwa lebih dari 90% investor memberikan bobot yang lebih
tinggi pada penggunaan analisis teknikal dibandingkan analisis fundamental
dalam membeli atau menjual saham.
Asumsi dalam analisis teknikal antara lain
(Huang, 1990 dan Sri Handari dkk, 1996):
Kejadian
di pasar menggambarkan segalanya (Market action discount everything)
Reaksi
pasar akan terjadi sesuai dengan kondisi pasar tersebut, dimana apabila tawaran
jual (offer) lebih banyak dibandingkan tawaran beli (bid) maka harga akan
bergerak turun. Demikian pula sebaliknya apabila tawaran jual lebih sedikit
dibandingkan dengan tawaran beli maka harga akan bergerak naik.
Harga
bergerak mengikuti tren (Price move in trends)
Harga
saham akan bergerak sesuai dengan keadaan pasar, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Apabila suatu harga saham telah bergerak baik naik ataupun turun
maka harga saham tersebut untuk selanjutnya akan mengikuti pola sebelumnya
sampai berita atau isu yang terbaru ada.
Masa
lalu akan terulang dengan sendirinya (History repeat itself)
Pergerakan
harga saham yang pernah terjadi akan selalu melekat dibenak seorang investor
dan cenderung untuk menjadi acuan bagi seorang investor untuk mengambil
keputusan investasi.
Analisis teknikal akan tepat digunakan
apabila kondisi pasar modal tidak efisien dalam bentuk lemah, atau dengan kata
lain tidak random walk. Sesuai dengan salah satu asumsi dalam analisis teknikal
yang berbunyi history repeat itself. maka kondisi pasar modal yang saham-saham
tidak bergerak acak dan dapat diprediksi akan membuat analisis teknikal
bermanfaat bagi investor. Analisis teknikal dapat didefinisikan sebagai
penggunaan data spesifik yang berasal dari transaksi dipasar untuk analisis
baik harga saham agregat (indeks pasar maupun rata-rata industri) atau harga
saham tunggal (Jones, 2004).
Pendekatan teknikal dalam investasi pada
dasarnya adalah refleksi ide bahwa harga bergerak dalam tren yang ditentukan
oleh perubahan perilaku investor terhadap berbagai macam tekanan ekonomi,
moneter, politik dan psikologis.
Seni
analisis teknikal, dalam kaitannya sebagai seni, digunakan untuk mengidentifikasi
perubahan tren pada tahap awal dan untuk menjaga bentuk investasi sampai beratnya
menunjukkan bahwa tren akan berbalik (Pring, Edward dan Magee (1958)
mengartikulasikan asumsi dasar yang mendasari analisis teknikal sebagai berikut:
- Nilai pasar ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan
- Penawaran dan permintaan diatur oleh berbagai faktor, baik rasional maupun irasional.
- Harga sekuritas cenderung untuk bergerak pada sebuah tren yang bertahan untuk waktu yang cukup lama, disamping fluktuasi kecil dipasar.
- Perubahan didalam tren disebabkan oleh pergeseran penawaran dan permintaan.
- Pergeseran pada penawaran dan permintaan, dengan tidak memperhatikan mengapa pergesaran terjadi, dapat dideteksi cepat atau lambat pada grafik transaksi pasar.
- Beberapa pola grafik cenderung mengalami pengulangan