Analisis
kebutuhan pelatihan (training need analysis/TNA) sangat penting. Proses
pelatihan akan berjalan lebih optimal jika diawali dengan analisa kebutuhan
pelatihan yang tepat. Dalam hal ini terdapat tigas jenis analisa kebutuhan
pelatihan atau training need analysis menurut Scott Snell dan George Bohlander
(2010) yang bisa dieksplorasi, yakni: task analysis, person analysis, dan
organizational analysis.
Task Analysis
Analis
yang berfokus pada kebutuhan tugas yang dibebankan pada satu posisi tertentu.
Tugas dan tanggungjawab posisi ini dianalisa untuk diketahui jenis ketrampilan
apa yang dibutuhkan. Dari sini, kemudian dapat ditentukan jenis pelatihan
semacam apa yang diperlukan. Jadi dalam analisa ini, yang menjadi fokus adalah
tugas posisi, bukan orang yang memegang posisi tersebut. Melalui metode task
analysis ini, kita kemudian bisa menyusun semacam kurikulum pelatihan yang
bersifat standar dan terpadu. Artinya, melalui analisa tugas dan spesifikasi
yang dibutuhkan oleh setiap posisi, maka kita kemudian bisa merumuskan
jenis-jenis pelatihan tertentu untuk setiap posisi tersebut. Beragam jenis
pelatihan ini kemudian distandardkan dan menjadi pelatihan yang wajib diikuti
oleh setiap orang yang menduduki posisi tersebut.
Person Analysis
Analis
yang berfokus pada level kompetensi orang yang memegang posisi tertentu.
Analisa ditujukan untuk mengetahui kekurangan dan area pengembangan yang
dibutuhkan oleh orang tersebut. Dari sini, kemudian dapat disusun jenis
pelatihan apa saja yang diperlukan untuk orang tersebut. Dalam analisa ini
biasanya telah ditetapkan beragam jenis kompetensi dan juga standar level
kompetensi yang diperlukan untuk suatu posisi tertentu. Misal, untuk posisi
manajer diperlukan penguasaan terhadap 8 jenis kompetensi (misal, kompetensi
leadership, communication skills, dll). Kemudian juga telah ditetapkan, bagi
para manajer maka standar level untuk kedelapan jenis kompetensi itu adalah 5
(dari skala 1 – 5).
Langkah
berikutnya adalah para manajer akan di katagorikan untuk melihat level
kompetensinya, apakah ia sudah berada pada level 5 untuk semua jenis kompetensi
itu atau belum. Jika belum, pada jenis kompetensi apa saja. Misal, ia masih
perlu perbaikan dalam kompetensi communication skills. Maka bagi yang
bersangkutan diberikan pelatihan mengenai communication skills.
Organizational Analysis
Analisa
kebutuhan pelatihan yang didasarkan pada kebutuhan strategis perusahaan dalam
merespon dinamika bisnis masa depan. Kebutuhan strategis perusahaan dirumuskan
dengan mengacu pada dua elemen pokok: Corporate Strategy dan Corporate Values. Sebagai
misal, sebuah bank akan lebih agresif untuk memasuki pasar usaha kecil dan
menengah. Untuk itu diperlukan keahlian dalam membidik pasar UKM. Disini pihak
pengelola pelatihan bisa merancang serangkaian training yang ditujukan untuk
membekali para bankirnya dengan
kemampuan teknis mengenai UKM.
Tags
HRD