Ajaran Islam sebagai terapi bagi pecandu narkoba . Berbicara mengenai agama sebagai metode psikoterapi, maka tak lepas
dari kehidupan motivasi beragama. Banyak manusia menganut agama sebagai
pelarian untuk mengatasi frustasi yang dialami dalam hidupnya. Agama sebagai
penyiaran panasnya kehidupan, yang dapat menumbuhsuburkan tanaman. Dengan agama,
manusia menjadi memiliki rasa damai, bahagia dan tentram. 1
Makna hidup yang tertinggi adalah pengabdian
diri kepada Tuhan pencipta alam semesta. Hal
ini merupakan bagian dari tujuan agama, karena agama bertujuan untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Agama mampu memberikan makna, arti dalam
tujuan hidup, tanpa agama kehidupan manusia akan hampa, tidak bermakna dan
bersifat mekanis seperti alat produksi. Agama mampu mengisi arti hidup dan
kehidupan manusia, sehingga dapat digunakan untuk landasan filosofi penyembuhan
manusia dan gangguan mental. 2
Dalam hal ini agama menawarkan makna hidup
yang utuh dan kokoh, baik pada level individual maupun sosial dalam dimensi
seluas-luasnya. Dialah agama yang memberikan fungsi keseimbangan antara “hablu
minallah” (hubungan manusia dengan Tuhan) dan “hablu minannas” (hubungan
manusia dengan manusia), sehingga menjadi rahmat bagi alam semesta. 3
Kehendak
untuk hidup bermakna merupakan dambaan setiap umat manusia. Manusia berusaha
untuk meraih kehidupan yang bermakna dengan jalan menemukan sumber-sumber makna
hidup dan merealisasikannya. Ada tiga nilai yang merupakan sumber makna hidup.
- nilai-nilai kreatif, yaitu bekerja dan berkarya serta melaksanakan tugas dengan keterlibatan dan tanggung jawab penuh. Dalam hal ini makna hidup bukan terletak pada pekerjaan, tetapi terletak pada sikap dan cara kerja yang mencerminkan keterlibatan pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan.
- nilai-nilai penghayatan, meyakini dan menghayati kebenaran, kebijaksanaan, keindahan, keimanan dan sesuatu yang dianggap berharga. Disini cinta kasih merupakan nilai yang sangat penting dalam mengembangkan hidup bermakna.
- nilai-nilai bersikap, menerima dengan tabah dan mengambil sikap yang tepat terhadap penderitaan yang tak dapat dihindari setelah berbagai upaya dilakukan secara optimal tetapi tetap tak berhasil mengatasinya. Penderitaan memang dapat memberikan makna hidup, apabila dapat mengubah penderitaan lebih baik sikapnya, dan optimisme dalam menghadapi musibah. 4
Bagi penderita penyalahgunaan narkoba, dalam
usaha menemukan makna hidup dibimbing ole pembina dengan pendisiplinan diri
dalam ibadah, dikondisikan untuk selalu mengingat Allah sehingga mereka mendapat
pencerahan, dan siap untuk menjadi penyembuh dan perubahan cara hidup sesuai
dengan ajaran agama yang telah ditentukan.
Dalam
Al-qur’an Surat Yunus Ayat 57:
Artinya: ”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang yang beriman”(Q.S. Yunus ayat: 57)
Jelas sekali bahwa ayat diatas telah
menunjukkan bahwa agama itu sendiri berisi aspek terapi bagi gangguan jiwa,
termasuk para penyalahgunaan narkoba.
Referensi:
1 Header
Nashir, Agama dan Krisis Kemanusiaan Modern, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997,
hlm. 41
2
Abdul
Azizi Ahyadi, "Psikologi Agama Kepribadian Pancasila, Sinar Baru, Bandung,
1987, hlm. 166
3
Header Nashir, Op.Cit, hlm. 44
4
Dadang Hawari, Al-qur'an Ilmu Kesehatan Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Op. Cit, hlm.
18-19
Tags
Narkoba