Ada beberapa Adaptasi Perubahan Iklim. Konsep-konsep
kunci dalam kajian adaptasi sosial budaya adalah perilaku adaptif (adaptive
behavior), tindakan strategis (strategic action) dan strategi adaptasi
(adaptive strategy). Perilaku adapatif menunjukkan bentuk perilaku menyesuaikan
cara-cara pada tujuan, mencapai kepuasan, melakukan pilihan-pilihan secara aktif
maupun pasif. Tindakan strategis lebih spesifik menunjuk pada perilaku aktif
yang dirancang untuk mencapai tujuan. Sedangkan strategi adaptasi menunjuk pada
tindakan spesifik yang dipilih oleh individu dalam proses pengambilan keputusan
dengan suatu derajat keberhasilan yang dapat diperkirakan (Bates 2001).
Indonesia sekarang ini sudah rentan terhadap
risiko bencana alam, seperti banjir, longsor, erosi, badai tropis, kekeringan,
dan akan menghadapi risiko yang lebih besar lagi ke depan akibat perubahan iklim.
Apabila langkah-langkah penanganan yang konkret tidak segera dilaksanakan, maka
target-target Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) untuk bidang-bidang
yang berkaitan dengan kemiskinan, kelaparan, dan kesehatan akan sulit dicapai.Adapun
kemungkinan target-target pembangunan yang telah tercapai selama puluhan tahun
ini juga terancam (Hilman 2007). Oleh karena itu, adaptasi perubahan iklim
harus diimplementasikan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan dengan
mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan ekologi.
Agenda adaptasi perubahan iklim difokuskan
pada area yang rentan terhadap perubahan iklim, yakni sumber daya air,
pertanian, perikanan, pesisir dan laut, infrastruktur dan pemukiman, kesehatan,
dan kehutanan. Berdasarkan tujuan pembangunan, maka agenda adaptasi dalam strategi
pembangunan perlu disusun dalam rentang waktu yaitu:
Bersifat segera
Membangun kemampuan dan ketahanan dalam menghadapi
anomali iklim atau variabilitas iklim saat ini. Pertama dengan program
pengurangan resiko bencana terkait iklim melalui program penghutanan
kembali, penghijauan terutama di kawasan hutan atau lahan yang kritis, baik di
hulu maupun di hilir (kawasan pesisir) dengan keterlibatan masyarakat. Kedua
peningkatan kesadaran dan penyebarluasan informasi perubahan iklim dan
informasi adaptasi pada berbagai tingkat masyarakat terutama untuk masyarakat
yang rentan sebagai tindakan kesiapsiagaan dini dan peningkatan kesadaran
tentang bencana iklim yang semakin meningkat.
Selanjutnya dengan peningkatan kapasitas
pengkajian ilmiah tentang perubahan iklim dan dampaknya, upaya pengendaliannya
serta mengembangkan model proyeksi perubahan iklim jangka pendek, menengah dan
panjang untuk skala lokal atau regional. Peningkatan kapasitas untuk
mengintegrasikan perubahan iklim dengan mengutamakan adaptasi perubahan iklim
kedalam perencanaan, perancangan infrastruktur, pengelolaan konflik, dan
pembagian kawasan air tanah untuk institusi pengelolaan air. Pengarus-utamaan
adaptasi perubahan iklim kedalam kebijakan dan program di berbagai sektor
(dengan fokus pada penanggulangan bencana, pengelolaan sumberdaya air,
pertanian, kesehatan dan industri).
Jangka menengah dan panjang
Pengembangan sistem infrastruktur, tata-ruang,
sektor-sektor yang tahan dan tanggap terhadap perubahan iklim. Selain itu,
program pengembangan penataan kembali tata ruang wilayah pada kawasan pantai
perlu dilakukan (Hilman 2007).
Tags
Iklim