Tindakan sosial afektif adalah tindakan sosial yang
berdasarkan perasaan/afek. Tentu adalah hal yang wajar, saat kita mendengar
cerita seorang yang menangis menahan sedih saat melihat di berita, para koraban
bencana alam gempa bumi di belahan bumi jauh di sana. Ada perasaan yang tak
bisa ditahan. Tindakan atau perilaku tersebut bukanlah didasari atas tradisi
yang harus dituruti, bukan pula karena nilai yang ada yang menyebabkan ia harus
dilaksanakan, juga bukan karena ia merasa itu masuk akal, maka ia sengaja
melakukannya.
Menangis sejatinya bukanlah perilaku atau tindakan yang
sengaja dilakukan. Tindakan ini seringkali muncul karena ada perasaan/atau
emosi yang ‘terganggu’, apakah itu karena kesedihan, ataupun karena
kebahagiaan. Perilaku menangis ini, dalam ilmu sosiologi, tepatnya, menurut
kajian yang dibahas oleh Max Weber, disebut sebagai Tindakan Afektif.
Seseorang bisa disebut melakukan tindakan sosial afektif
saat ia melakukan tindakan dengan latar belakang perasaan. Cukup dengan hanya
perasaan, ia melakukan tindakan itu. misal, seorang yang merasa marah saat
melihat saudaranya sesama muslim dianiaya di belahan dunia lain.
Selain tindakan sosial afektif, kita juga disuguhkan dengan tindakan
sosial yang bersifat:
- Rasional
- Tradisional
- Nilai (wert rational)
Pada tindakan rasional, seseorang melakukan tindakan
atas dasar logika yang ada, ia berpijak pada rasionalitas, pada sesuatu yang
masuk akal. Sebagai contoh, ia ingin menjadi orang kaya, maka ia harus bekerja
keras, menabung, dan berinvestasi, dan menjaga hubungan baik pada sesama.
Logika yang terjadi seperti itu adanya.
Pada tindakan sosial tradisional, terjadi dikarenakan
seseorang yang melakukan sebuah tindakan atas dasar budaya/tradisi yang telah
dianut sejak sekian lama. Cukup hanya dasar itu, ia melakukan tidnakan, tanpa
memikirkan rasionalitas dari apa yant ia lakukan itu.
Terakhir, tindakan sosial dalam latar belakang nilai,
seseorang melakukannya atas sebab nilai yang ia anut sebagai nilai yang baik.
misal, ia membantu temannya yang tertusuk paku. Ia menganggap apa yang ia
lakukan sebagai sesuatu yang bernilai kebaikan, maka, ia memutuskan untuk
membantu temannya itu.
Tags
Dinamika Sosial