Menurut
Otley (1980) para
peneliti telah menerapkan
pendekatan kontingensi guna menganalisis dan mendesain sistem kontrol,
khususnya di bidang sistem
akuntansi manajemen. Beberapa
peneliti dalam bidang
akuntansi manajemen
melakukan pengujian untuk
melihat hubungan variabel-variabel kontekstual seperti ketidakpastian
lingkungan, ketidakpastian tugas, struktur dan kultur organisasional, ketidakpastian strategi
dengan desain sistem
akuntansi manajemen.
Teori kontingensi (contingency
theory) menyatakan bahwa
keselarasan antara strategi dengan
lingkungan bisnis eksternal
menentukan kelangsungan hidup dan
kinerja perusahaan (Child,
1997; Lee &
Miller, 1996). Teori
kontijensi juga bermakna
bagaimana perencanaan strategi
mampu memenuhi tuntutan ling-kungan, yang
mana jika tidak
tercipta keselarasan antara
perencanaan strategi dengan lingkungan
bisnis eksternal dapat
berakibat turunnya kinerja sehingga munculnya
krisis organisasi atau
perusahaan (Elenkov, 1997).
Keselarasan
antara strategi organisasi
dengan lingkungan eksternalnya merupakan fokus
kajian manajemen strategik.
Pendekatan dengan menggunakan teori kontijensi
ini mendapat du-kungan
dari banyak pakar.
Bukti empiris yang ada
pada umumnya menunjukkan
bahwa perusahaan yang
berhasil menyelaraskan
strateginya dengan lingkungan
eksternal yang dihadapinya
akan memperlihatkan kinerja yang
lebih baik diban-dingkan
perusahaan-perusahaan yang kurang berhasil menyelaraskan strateginya.
(Beal, 2000; Elenkov, 1997).
Pendekatan kontingensi menarik minat para peneliti
karena mereka ingin mengetahui apakah tingkat keandalan suatu sistem akuntansi
manajemen akan selalu berpengaruh sama
pada setiap kondisi
atau tidak. Berdasarkan
teori kontingensi maka terdapat
faktor situasional lain
yang mungkin akan
saling berinteraksi dalam suatu kondisi tertentu. Diawali dari
pendekatan kontingensi ini maka muncul lagi kemungkinan bahwa desentralisasi
juga akan menyebabkan perbedaan kebutuhan informasi akuntansi manajemen.
Hirst (1981) mengatakan bahwa perkembangan suatu
organisasi dipengaruhi oleh perbedaan
fitur lingkungan. Lebih
jauh hipotesisnya menyebutkan
bahwa kesuksesan suatu organisasi tergantung pada ketidakpastian, faktor internal,
umpan balik dengan
organisasi lainnya, interaksi
eksternal organisasi.
Tags
Industri dan Jasa