Dari Penerbit
Salah satu sumber paling besar bahan terjemahan adalah
dari penerbit. Bahan paling banyak yang hendak diterjemahkan adalah buku-buku
berbahasa Inggris. Hampir setiap penerbit memiliki divisi khusus terjemahan.
Semua buku laris, baik fiksi –terutama novel- maupun non-fiksi yang diterbitkan
oleh para penerbit asing pasti akan diterbitkan ke dalam bahasa Indonesia.
Beberapa contoh yang paling fenomenal adalah karya-karya Kahlil Gibran dan
karya J.K. Rowling. Umumnya, para penerbit akan menghubungi kita sebagai
penerjemah berrdasarkan karya kita yang sudah beredar di pasarran atau
berdasarkan informasi dari pihak lain tentang kita.
Dari Teman
Dalam kehidupan manusia, hubungan pertemanan memainkan
peranan amat sentral, termasuk dalam dunia penerjemahan. Semakin banyak
memiliki teman, semakin banyak peluang mendapatkan informasi tentang apa saja,
termasuk informasi tentang kebutuhan tenaga penerjemah.
Dari internet
Kita juga bisa mendapatkan bahan terjemahan dari
internet. Umumnya, kalau di internet, lowongan penerjemahan online dapat
diakses dengan mudah. lewat grup milis di internet pun bisa mendapatkan
informasi tengant kesempatan menerjemahkan sebuah teks. Sumber dari internet
ini mungkin agak terbatas jika jarang mengaksesnya.
Dari rekan kerja
Biasanya, rekan kerja pun bisa merupakan sumber
informasi penerjemahan yang mungkin bisa dikerjakan. Biasanya, rekan kerja
menginformasikan kepada kita rekan atau saudara mereka yang memang membutuhkan
jasa menerjemahkan, bisa berupa makalah, karangansingkat, artikel untuk majalah
ilmiah internasional, ataupun sekadar menerjemahkan kartu tanda penduduk.
Dari iklan di media massa
Kita juga bisa menemukan informasi tentang penerjemahan
di media massa seperti majalah, koran, televisi, radio atau pamplet. Lowongan
tenaga penerjemah yang dibuka lewat media massa biasanya berupa lowongan kerja
permanen atau tenaga kontrak, begitu siap menekuni dunia terjemahan, terutama
di perusahaan-perusahaan tertentu atau di penerbit, kita tinggal tentukan
untung ruginya. Untung rugi di sini lebih kepada sisi positif dan negatif jika
kita bekerja sebagai penerjemah lepas dan sebagai penerjemah berstatus
karyawan. Jika sebagai penerjemah lepas, kita masih bisa memiliki pekerjaan
utama yang lain. Artinya, sumber utama penghasilan bukan dari dunia
penerjemahan. Sebaliknya, jika memilih menjadi penerjemah yang berstatus karyawan
di sebuah perusahaan tertentu, berarti kita memutuskan untuk memilih dunia
penerjemahan sebagai pekerjaan pokok. Tinggal
mana yang kita suka untuk dijalankan.