Ada sejarah anak indigo yang perlu kita
ketahui. Anak indigo adalah anak yang
menunjukan atau memiliki seperangkat atribut indra penglihatan yang baru dan
luar biasa, yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu, serta menunjukkan
sebuah pola prilaku yang pada umumnya tidak didokumentasikan sebelumnya.
(Carrol L. & Tobber, 2000).
Istilah
kata indigo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila. Kata indigo sendiri
diambil dari nama warna yaitu indigo, yang dikenal sebagai warna biru sampai
violet. Indigo sendiri terkait dengan indera keenam yang terletak pada cakra
mata ketiga yang menggambarkan intuisi dan kekuatan bathin yang luar biasa
tajam di atas kemampuan orang kebanyakan.
(Carrol L. & Tobber, 2000).
Awal diketahui keberadaan anak-anak indigo
yaitu pada akhir tahun 1970. Yang
dimaksud di sini adalah adanya temuan aura indigo pada anak-anak tertentu, yang
membawa perbedaan sifat ataupun sikap dari anak-anak pada umumnya. Pada awal
kemunculannya, anak indigo
diasumsikan sebagai penderita suatu
kelainan atau menderita suatu penyakit, mereka selalu dinilai sebagai pengidap
ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) yang dapat dikatakan sebagai
gangguan hiperaktif dan kekurangan perhatian.
Namun setelah dianalisia lebih lanjut, bahwa
kemampuan luar biasa yang dimiliki mereka bukanlah sebuah penyakit, melainkan
sebagai kekuatan yang dimiliki sejak lahir. Ada asumsi bahwa anak indigo
merupakan suatu reinkarnasi dari orang-orang terdahulu, bukan hanya dari jiwa
orang yang telah meninggal dunia di bumi, ada pun yang menyebutkan dari jiwa
makhluk lain dari dimensi yang lain. Hampir dari semua anak-anak indigo
memiliki jiwa tua yang mampu mempengaruhi sikap dan pemikiran mereka, selain
itu mereka pun memiliki kelebihan dan kemampuan bakat yang luar biasa atau
secara akademis berprestasi. Anak yang mengalami indigo ini mampu menunjukkan
empati yang sangat dalam dan mudah berprasangka buruk terhadap orang-orang
disekitar mereka, serta tampak bijaksana untuk anak seusianya, mereka memiliki
getaran energi yang tinggi dengan pola yang menetap, yang kemudian ditunjukkan
dengan aura warna indigo pada tubuhnya.
Getaran tertinggi ini menciptakan perbedaan
terhadap fungsi tubuh dan otak pada anak indigo. Kebanyakan dari mereka
berpikir dengan menggunakan otak kanan. Saat stres, mereka kemudian
mengembangkan pengaturan dalam otak, yang mengesampingkan pemikiran logis dan
proses berpikir rasional, sehingga muncul reaksi emosional yang berlebihan. Ada
pun anak yang menunjukkan dengan perilaku marah, kesedihan atau ketakutan yang
mendalam bahkan kecemasan yang berlebihan. (Carrol L. & Tobber, 2000).