Kreativitas dalam pemerolahan bahasa adalah
pengorganisasian masukan oleh pembelajar bahasa dengan cara-cara yang tidak
terikat pada karakteristik lingkungan eksternal. Dengan demikian, proses
konstruksi kreatif adalah proses rekonstruksi secara bertahap, kaidah-kaidah
bahasa berdasarkan ujaran-ujaran yang didengar oleh pembelajar dengan bimbingan
mekanisme bawaan. Dalam proses ini pembelajar merumuskan berbagai hipotesis
tentang sistem bahasa yang diperolehnya (Dulay dan Burt dalam Sutama,19908).
Menurut Dulay dan Burt, ada dua fakta yang memberikan
dukungan terhadap teori proses konstruksi kreatif dalam pemerolehan bahasa
kedua.
Kedua fakta tersebut, seperti dikutip oleh Made Sutama (1990), dari Huda
(1984) yaitu:
- Kesalahan-kesalahan non interfensi
- Urutan alamiah dalam pemerolehan bahasa kedua