Pada sebagian kasus lainnya, prognosis hepatitis B kronik persisten dan
kronIk aktif berubah menjadi keadaan yang lebih serius, bahkan berlanjut
menjadi sirosis. Secara keseluruhan, walaupun terdapat kelainan biokimiawi,
pasien tetap asimtomatik dan jarang terjadi kegagalan hati (Tjokronegoro,
1999).
Infeksi Hepatitis B dikatakan mempunyai mortalitas
tinggi. Pada suatu survey dari 1.675 kasus dalam satu kelompok, tertnyata satu
dari delapan pasien yang menderita hepatitis karena tranfusi (B dan C)
meninggal sedangkan hanya satu diantara dua ratus pasien dengan hepatitis A
meninggal dunia (Tjokronegoro, 1999). Di seluruh dunia ada satu diantara tiga
yang menderita penyakit hepatitis B meninggal dunia (WHO, 2005).