Ada banyak perubahan selama kehamilan pada seorang wanita. Proses
Kehamilan sampai persalinan merupakan mata rantai satu kesatuan dari konsepsi,
nidasi, pengenalan adaptasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai
persiapan menyongsong kelahiran bayi, dan persalinan dengan kesiapan
pemeliharaan bayi.
Kehamilan
dibagi dalam 3 trimester (Wiknjosastro, 2007):
Perubahan Perubahan
Psikologis dalam Kehamilan
Trimester
Pertama (konsepsi sampai 12 minggu)
Pada
trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih
mayakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada dirinya
akan selalu diperhatikan dengan seksama.
Reaksi
pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah adalah
timbulnya kebanggan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan
akan kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya.
Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari hubungan
seks karena takut mencederai bayinya.
Trimester
Kedua (12 minggu sampai 28 minggu).
Trimester
kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan
keadaan hormone yang lebih tinggi dan merasa tidak nyaman karena hamil sudah
berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban.
Ibu sudah mulai menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu mulai merasakan
gerakan bayinya, dan ibumulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang
diluar dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan
rasa yang tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan
merasakan meningkatnya libido.
Trimester
Ketiga (28 minggu sampai 40 minggu)
Trimester
ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu
merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya
perut merupakan 2 hal yang meningatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu
merasa khawatir kalau bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan
ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu sering kali takut kalau-kalau
bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.Rasa tidak nyaman akibat kehamilan
timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh
dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada
trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga
dan bidan.
Tags
Kehamilan