Peran
Masyarakat dalam memberantas korupsi sangat dibutuhkan. Sumber daya alam
indonesia yang kaya, patutnya sejalan
dengan keadaan penduduk yang –harusnya- juga kaya. Namun ironis. Yang terjadi
adalah sebaliknya. Rakyat ini miskin. Miskin atas miskinnya nurani para
koruptor yang hidup mewah di atas awan, ketika di waktu sama banyak masyarakat
timbul tenggelam dalam kemiskinan yang tak sudah-sudah.
Kali ini,
kita telah memasuki zaman yang –harusnya- berbeda dari zaman orde baru.
Koruptor tak sepatunya hidup di zaman ini. ada peran besar bagi masyarakat
untuk mengawasi perilaku pejabat tinggi yang –sangat- rawan korupsi. Menyadari,
masyarakat adalah korban dari tindak korupsi, masyarakat, sebagai elemen
penting dalam tatanan negara perlu ambil andil signifikan atas berlangsungnya
proses pemerintahan. Saat ini, korupsi tampaknya benar-benar mati dengan adanya
KPK.
Namun,
sebuah kenyataan yang perlu dikhawatirkan terjadi saat kemurnian lembaga ini
dikhawatirkan tidak sekuat dulu. Ini adalah pertanyaan yang tentunya perlu
dijawab oleh setiap masyarakat, bahwa ketika kita kembalikan tujuan kita kepada
upaya pemberantasan korupsi, sekala aspek pun perlu kita awasi, termasuk KPK,
terkait, lembaga ini pun memiliki pelaksana yang bukan malaikat.
Peran
yang tak kalah penting bagi masyarakat adalah benar-benar memilih para pemimpin
yang memiliki integritas yang tinggi. Memang, saat ini, banyak yang skeptis
akan adanya sosok yang semacam itu. itu lumrah, setelah sekian lama kita
bergelut dengan ketidakadilan demi ketidak adilan di negeri ini, bertemu dengan
janji demi janji para politisi. Kita, kemudian, dipertemukan lagi dengan janji
itu. seperti baru semalam mereka menyampaikan itu, padahal sudah bertahun-tahun
itu berlalu.
Tapi yakinlah, masyarakat selalu memiliki harapan.
Mengintropeksi diri setiap individu, kemudian selalu menjadi contoh kebaikan
bagi orang lain, setidaknya awal yang baik sebagai peran individu dalam
masyarakat. Jika semua masyarakat sadar akan hal ini, maka, kita tak akan
menemukan air keruh dalam sebuah kolam, melainkan sebuah mata ari yang bening,
mencerahkan dan membuat rindu ingin berwudhu di sana.
Tags
Dinamika Sosial