Jika kita melirik pendapat para ahli, kita
menemukan Robert M. Z. Lawang yang berpendapat bahwa penyimpangan
perilaku adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam
sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sitem itu
untuk memperbaiki perilaku menyimpang. Sedangkan menurut James W. Van
Der Zanden, perilaku menyimpang yaitu perilaku yang bagi sebagian
orang dianggap sebagai sesuatu yang tercela dan di luar batas toleransi. Jika
kita melihat pernyataan Robert M. Z. Lawang, kita mendapatkan makna bahwa
penyimpangan perilaku sosial merupakan tindakan yang diluar dari norma yang ada
di masyarakat dan sistem sosial
kemasyarakatan, yang kemudian memicu pihak berwenang, untuk mengatasi
permasalahan yang muncul tersebut. Kemudian,dari kalimat James W. Van Der
Zanden, kita memperoleh arti bahwa
penyimpangan sosial merupakan sesuatu yang sifatnya tercela dan tidak lagi bisa
dikompromi sebab telah di luar batas toleransi.
Teori-teori penyimpangan sosial
Berikut beberapa teori tentang penyimpangan sosial:
- Teori Differential Association. Muncul dari proses peralihan budaya
- Teori Labeling. Pada teori ini, disebutkan penyimpangan terjadi setelah masyarakat memberi label menyimpang pada individu, yang dengan label yang menyimpang itu membuat ia melakukan penyimpangan sosial.
- Teori Merton (R. Merton). Berawal dari struktur sosial dan pengadaptasian atas struktur sosial tersebut.
- Teori Fungsi (Durkheim). Menurut teori ini, kejahatan itu perlu, agar moralitas dan hukum itu berkembang secara formal. Dinyatakannya lagi, tidak mungkin semua orang bisa memperoleh kesadaran atas norma yang ada atas sebab latar belakang kehidupan manusia yang berbeda-beda.
- Teori konflik (Karl Marx). Teori
ini menyebutkan bahwa perilaku menyimpang hanya ada dalam kamus orang-orang di
golongan atas, atas ketakutan mereka akan ‘penyimpangan’ yang dilakukan
orang-orang golongan bawah yang ditindas oleh golongan atas.
Tags
Dinamika Sosial