Apa saja penyebab mendengkur? Mendengkur merupakan bentuk ringan
dari gangguan ini, terjadi karena adanya perubahan konfigurasi saluran nafas
atas selama tidur yang menyebabkan vibrasi uvula dan palatum lunak. Mendengkur
terjadi karena udara tidak mengalir dengan mulus melalui saluran pernafasan
atau ketika jaringan lunak atau otot di saluran pernafasan bergetar.
Pada anatomi normal, saluran pernafasan atas merupakan suatu
pipa jaringan lunak yang diatur oleh perluasan aktifitas otot rongga mulut,
hidung sampai pipa bronkial. Aktifitas dari otot-otot tensor veli, levator veli
palatini, genioglosus dan geniohioid mengatur posisi palatum lunak, uvula,
lidah dan tulang hioid agar berada jauh dari dinding posterior faring. Suara
nafas pasien mendengkur disebabkan oleh lidah dan/atau tulang hioid dan lapisan
atas jaringan lunak mendorong dinding posterior faring ketika pasien tidur
dalam posisi telentang. Dalam usaha untuk mendapatkan oksigen yang cukup untuk
paru-paru terjadi peningkatan kecepatan aliran udara yang melewati rongga
pernafasan. Hal ini dapat menimbulkan jaringan menjadi bergetar. Getaran ini
menimbulkan suara atau bunyi yang disebut dengan dengkuran.
Mendengkur dapat menjadi suatu tanda dari sleep apnea, suatu
kondisi yang dapat menjadi sangat berbahaya. Dokter gigi berperan untuk membantu
mengatasi keluhan ini dengan pembuatan alat intra oral lepasan dan mengevaluasi
pemeriksaan gangguan pernafasan pada saat tidur.Mendengkur dipengaruhi oleh
faktor usia, seiring dengan meningkatnya usia otot kerongkongan akan menjadi
lemah dan dampak pada jaringan menjadi kendur dan bergetar.
Dengan meningkatnya berat badan, lemak mengendap pada lidah,
palatum lunak dan sekitar faring menyebabkan penyempitan saluran nafas. Penyebab
mendengkur lainnya adalah palatum lunak yang tebal, polip yang membesar,
alkohol atau obat-obat tertentu (seperti tranquilizer) dapat menyebabkan
relaksasi yang berlebihan pada otot-otot di kerongkongan. Gejala subjektif dari
pasien mengenai kualitas dan kuantitas tidur dapat membantu dalam pembuatan
alat intra oral lepasan. Alat ini memiliki 2 bentuk dasar yaitu Tongue Retaining
Device (TRD) dan Mandibular Advancement Device (MAD), berfungsi untuk mencegah
lidah mendekati dinding posterior faring sehingga saluran pernafasan tetap
terbuka juga dapat mencegah tulang hioid bergerak ke posterior dan jaringan
diatasnya yang dapat menutup saluran pernafasan atas. MAD merupakan plat single
position, bergantung pada ketepatan klinisi dalam menentukan posisi protrusif
yaitu pasien diinstruksikan untuk memajukan rahang bawah kira-kira 50%
pergerakan protrusif maksimal.