Apakah pengertian realita sosial? Kita bisa menyebut
kata ‘realita’ dengan kenyataan. Dalam bahasa inggris, real artinya
nyata. Perbendaharaan kata Indonesia mendaptasinya menjadi ‘realita’ yang
artinya, tak jauh, yaitu ‘kenyataan’ atau ‘yang benar-benar terjadi’.
Realitas sosial merupakan suatu peristiwa yang
memang benar–benar terjadi di tengah masyarakat. Contohnya, pengamen yang
berganti-ganti bus sambil membaga gitar untuk mencari nafkah, seorang pemulung
yang mencari nafkah dengan memungut barang bekas yang masih bisa untuk di daur
ulang, anak-anak jalanan yang menjual koran, pengemis di jalanan, WTS yang
mencari nafkah. Itu adalah hal-hal dari banyak realita sosial yang ada di
tengah masyarakat kita, negeri ini.
Realitas sosial berbeda dari individu biologis
kognitif realitas atau kenyataan, dan terdiri dari prinsip-prinsip sosial yang
diterima dari suatu komunitas. Sebagian ilmuwan, seperti John Searle percaya
bahwa realitas sosial dapat dibentuk secara terpisah dari setiap individu atau
ekologi sekitarnya (bertentangan dengan pandangan psikologi persepsi termasuk
JJ Gibson, dan orang-orang yang paling ekologis teori ekonomi).
Yang paling terkenal prinsip realitas sosial
adalah “kebohongan besar”, yang menyatakan bahwa kebohongan yang luar biasa
lebih mudah untuk meyakinkan orang-orang yang kurang heboh daripada kebenaran.
Banyak contoh dari politik dan teologi, sebagai contoh, klaim bahwa Kaisar
Romawi ternyata adalah seorang “dewa”, menunjukkan bahwa prinsip ini dikenal
dengan efektif propagandis dari awal, dan terus diterapkan hingga hari ini,
misalnya model propaganda Noam Chomsky dan Edward S. Herman, yang mendukung
‘kebohongan besar’ tesis dengan lebih spesifik. Masalah realitas sosial telah
diperlakukan secara mendalam oleh para filsuf dalam tradisi fenomenologis,
terutama Alfred Schütz, yang menggunakan istilah dunia sosial untuk menunjuk
ini tingkat realitas yang berbeda. Sebelumnya, subjek telah dibahas dalam
sosiologi serta disiplin ilmu lainnya. Herbert Spencer, misalnya, istilah
super-organik untuk membedakan tingkat sosial realitas di atas biologis dan
psikologis
Pada zaman ini, berdasarkan realitas yang ada,
sudah jelas bahwa kita berada pada gelombang ketiga, dimana kita hidup di zaman
yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi, yang membawa ledakan
informasi. Ledakan informasi yang terjadi membawa berubahan besar dalam
kehidupan umat manusia. Kita telah mengalami masa peralih dari masyarakat
industri menjadi masyarakat informasi.
Contoh realitas sosial
- konflik
- kematian
- proses hukum
- kriminalitas
- olah raga
- seni budaya
- krisis ekonomi
- dan lain-lain.
Tags
Dinamika Sosial