Sujak (1990) menyatakan manajer (pimpinan)
dapat merangsang kepuasan kerja bawahan dengan cara mengetahui karakteristik
pekerjaan menjadi tugastugas dalam pekerjaan
yang bervariasi, lebih
menuntut tanggung jawab
dan memungkinkan pemberian timbal balikan (umpan balik) secara jelas
bagi prestasi kerja yang telah diperoleh karyawan sebagai salah satu alat
motivasi individu agar mereka mau menyelesaikan
pekerjaan yang dibebankan
kepadanya sebaik mungkin dan
dengan hasil yang optimal.
Menurut Stephen
Robbins (1996), teori karakteristik pekerjaan adalah upaya mengidentifikasikan
karakteristik tugas dari pekerjaan, bagaimana karakteristik itu digabung untuk
membentuk pekerjaan yang berbeda dan hubungannya dengan motivasi, kepuasan
kerja dan kinerja karyawan.
Dalam Simamora, (2004)
model karakteristik pekerjaan (job
characteristic models) merupakan suatu pendekatan terhadap pemerkayaan
pekerjaan (job enrichment). Program
pemerkayaan pekerjaan berusaha merancang pekerjaan dengan cara membantu para
pemangku jabatan memuasakan kebutuhan mereka akan pertumbuhan, pengakuan, dan
tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan menambahkan sumber kepuasan kepada
pekerjaan. Metode ini meningkatkan tanggung jawab, otonomi, dan kendali.
Menurut Hackman dan
Oldham dalam Luthan (2005:484): Ada lima dimensi karakteristik pekerjaan yaitu:
- Task identity
- Task Significance
- Skill Variety
- Autonomy
- Feed back
Kelima
dimensi dari karakteristik kerja tersebut menciptakan tingkat reaksi psikologis
seseorang tentang makna, tanggung jawab serta pengetahuan yang dihasilkan dari
pekerjaan tersebut yang pada akhirnya berdampak pada motivasi, kinerja, dan
kepuasan kerja pegawai serta tingkat kemangkiran dan tingkat keluar masuknya
pegawai. Karakteristik pekerjaan akan mempengaruhi keadaan psikologis bagi
seorang karyawan yaitu karyawan akan merasakan keberartian mengenai aspek
pekerjaan yang dihadapinya, kemudian karyawan tersebut akan merasa bertanggung
jawab terhadap hasil dari suatu pekerjaan yang dibuatnya, dan dapat mengaplikasikan
pengetahuan yang diperoleh untuk menghadapi pekerjaannya, serta peningkatan
mutu karyawan yang selanjutnya akan memperoleh hasil ahir yaitu motivasi keja
internal yang tinggi, kinerja yang berkualitas tinggi, kepuasan karyawan, serta
rendahnya absensi dan rotasi karyawan.
Tags
Industri dan Jasa