Chaplin, J.D (2006:260)
berpendapat bahwa inventori
merupakan suatu alat yang digunakan untuk menaksir dan menilai ada atau
tidak adanya tingkah laku, minat,
sikap tertentu dan
seterusnya, biasanya
inventori ini berbentuk daftar
pernyataan yang harus
dijawab. Maksudnya, inventori adalah alat
yang digunakan untuk
menaksir dan menilai
ada atau tidak adanya
tingkah laku, minat,
sikap tertentu yang dimiliki
oleh seseorang.
Alat ini biasanya
berbentuk daftar pernyataan
yang harus dijawab
oleh orang yang hendak diukur. Sukardi
(2007), pada teknik
inventori, posisi subyek direpresentasikan dengan
item pertanyaan atau
pernyataan yang menggambarkan bentuk
tingkah laku seseorang.
Pada tes inventori
ini subyek diminta untuk menunjukan apakah masing-masing pernyataan atau pertanyaan mereflesikan tingkah laku
mereka dan menjawab ya atau tidak, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan
sangat setuju. Jawaban yang mereka berikan kemudian dihitung melalui angka
jawaban sesuai dengan sifat-sifat yang peneliti hendak ukur.
Berdasarkan
pengertian inventori diatas, maka inventori
terdapat unsur-unsur berupa item
pertanyaan yang merupakan bentuk tingkah laku seseorang, lalu subyek diminta
memilih jawaban yang sesuai. Inventori
adalah alat ukur
yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi
tentang sikap, minat,
motivasi, dan sebagainya
(Hartanti Woro Susianti, 2006).
Tes
merupakan salah satu
alat yang digunakan
untuk melakukan pengukuran, yaitu
mengumpulkan informasi mengenai
suatu objek, misalnya sikap,
tingkah laku, minat,
keterampilan dan sebagainya. Sehingga bisa dikatakan bahwa tes
dan inventori sama-sama merupakan alat ukur
yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi mengenai suatu objek. Salah satu macam pengukuran
tersebut adalah inventori.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003) inventori minat, skala
sikap dan inventori kepribadian
termasuk dalam tes
performansi tipikal. Lebih lanjut
Dewa Ketut Sukardi
menjelaskan bahwa tes
ini disusun untuk mengungkap apa
yang cenderung dilakukan
oleh subyek dalam
situasi tertentu. Stimulus dalam pertanyaan atau pernyataan dalam tes
ini seringkali tidak mempunyai struktur yang jelas. Sehingga subyek sulit untuk
menebak jawaban yang terbaik
yang harus diberikan
dan subyek tidak
mengetahui bagaimana jawabannya nanti akan diberi skor.
Dalam tulisan ini pengertian
inventori dibatasi pada
pengertian inventori secara khusus dalam bidang psikologi yaitu sebagai
alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk mengukur dan mengungkap ada atau
tidak adanya perilaku atau sikap yang dimiliki seseorang, biasanya berupa
daftar pertanyaan atau pernyataan
yang harus dijawab
responden sesuai dengan keadaan dirinya.
Dalam inventori ini
tidak ada jawaban benar
atau salah. Semua daftar
pernyataan dijawab sesuai
dengan kondisi masing-masing responden.
Teknik
inventori juga digunakan
untuk mencari hubungan
antara variabel yang berkaitan
dengan kegiatan pendidikan
termasuk, misal: inteligensi, pencapaian
hasil belajar, sikap,
presepsi, motivasi, dsb.
Selain itu tes inventori
juga banyak di
gunakan untuk menggambarkan status/kondisi responden
yang ada pada
waktu tertentu. Untuk
mengukur perubahan kondisi sebagai
akibat berubahnya faktor-faktor
penyebab dan juga untuk
memprediksi tingkah lakui
yang akan datang
atas dasar performansi saat ini
(West, 1983).
Teknik inventori banyak digunakan dalam bidang pendidikan karena mempunyai beberapa kelebihan jika
dibandingkan dengan bentuk
tes lainnya (Sukardi, 2007). Beberapa kelebihan tersebut diantaranya termasuk:
- Lebih ekonomis dan memperlukan biaya murah.
- Sederhana penampilan maupun cara penyelenggaraannya
- Dapat menghasilkan data yang lebih objektif.
Walaupun demikian, tes
inventori juga memiliki
kelemahan yang sering muncul
dan mempengaruhi hasil
bila tidak diperhatikan
oleh para peneliti. Kelemahan
tes inventori paling
utama adalah berkaitan
dengan validitas instrumen, karena
validitas tes inventori
pada umumnya sangat tergantung pada
kemampuan responden dalam
membaca tes peraitemnya dan usaha yang berkaitan dengan
mengetahui diri mereka sendiri khususnya dalam posisi penting, yaitu saat
mereka:
- Mengisi angket secara jujur
- Mengetahui diri sendiri
- Menetapkan jawaban pilihan dengan yang lebih mendekati hati nurani sendiri.
Tags
Psikodiagnostik