Penyakit hepatitis adalah peradangan hati
yang akut karena suatu infeksi atau keracunan.
Hepatitis B merupakan penyakit
yang banyak ditemukan di dunia dan dianggap sebagai persoalan kesehatan
masyarakat yang harus diselesaikan. Hal ini karena selain prevelensinya tinggi,
virus hepatitis B dapat menimbulkan problema pasca akut bahkan dapat terjadi
cirrhosis hepatitis dan carcinoma hepatocelluler primer (Aguslina, 1997).
Hepatitis merupakan peradangan hati yang
bersifat sistemik, akan tetapi hepatitis bisa bersifat asimtomatik. Hepatitis
ini umumnya lebih ringan dan lebih asimtomatik pada yang lebih muda dari pada
yang tua. Lebih dari 80% anak – anak menularkan hepatitis pada anggota keluarga
adalah asimtomatik, sedangkan lebih dari tiga perempat orang dewasa yang
terkena hepatitis A adalah simtomatik (Tjokronegoro, 1999).
Sepuluh persen dari infeksi virus hepatitis B
akan menjadi kronik dan 20% penderita hepatitis kronik ini dalam waktu 25 tahun
sejak tertular akan mengalami cirrhosis hepatic dan carcinoma hepatoculler
primer (hepatoma). Kemungkinan akan menjadi kronik lebih tinggi bila infeksi
terjadi pada usia balita dimana respon imun belum berkembang secara sempurna.
Pada saat ini diperkirakan terdapat kira – kira 350 juta orang pengidap
(carrier) HBsAg dan 220 juta (78%) terdapat di Asia termasuk Indonesia
(Sulaiman, 1994, dalam Aguslina, 1997).