Istilah
indigo dipopulerkan pada tahun 1998 melalui buku yang berjudul ”The Indigo
Children” yang ditulis oleh pasangan suami istri Lee Carroll dan Jan Tober.
Namun, istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Nancy Ann Tappe, seorang
konselor terkemuka di Amerika Serikat pada tahun 1970. Nancy meneliti warna
aura manusia dan memetakan artinya untuk menandai kepribadiannya. Dari hasil
penelitiannya, Nancy menemukan bahwa anak-anak yang mempunyai warna aura indigo
(nila) menunjukkan kelebihan-kelebihan yang mengarah kepada indera keenam seperti
dituangkannya dalam buku “Understanding Your Life Through Color”, 1982.
Penelitian lanjutan untuk mengelompokkan pola dasar perangai manusia melalui
warna aura mendapat dukungan psikiater Dr. McGreggor di San Diego State
University. Dalam klasifikasi yang baru itu Nancy membahas warna nila yang
muncul kuat pada hampir 80% aura anak-anak yang lahir setelah tahun 1980 (http://newspaper.pikiran-rakyat.com).
Lee Carroll dan
Jan Tober dalam bukunya ”The Indigo Children”, mengemukakan 10 ciri yang paling
umum dari anak indigo, yaitu:
- Mereka datang ke dunia dengan perasaan serta perilaku yang menyiratkan kebesaran.
- Mereka mempunyai perasaan patut atau layak untuk berada di dunia dan heran jika orang lain tidak merasakannya.
- Penghargaan terhadap diri sendiri bukan merupakan masalah besar. Mereka justru menyampaikan kepada orangtua ”siapa mereka sebenarnya”.
- Mereka memiliki kesulitan dengan kekuasaan absolut, terutama kekuasaan tanpa penjelasan atau pilihan.
- Mereka terkadang tidak mau melakukan beberapa hal tertentu misalnya mengantre, karena hal tersebut merupakan sesuatu yang sulit bagi mereka.
- Mereka kerap merasa frustrasi dengan sistem yang berorientasi ritual dan tidak membutuhkan pemikiran kreatif.
- Mereka kerap melihat sesuatu atau mengerjakan sesuatu dengan cara yang lebih baik, apakah itu di rumah maupun di sekolah.
- Mereka sepertinya terlihat antisosial, kecuali dalam kalangan sendiri. Sekolahpun terkadang sulit untuk bersosialisasi dengan mereka.
- Mereka tidak merespons pada disiplin yang kaku
- Mereka tidak malu untuk membiarkan orang lain mengetahui apa yang mereka butuhkan