Stern (Abu Ahmadi, 1998) mengemukakan bahwa terdapat tiga golongan dalam membedakan
emosi seseorang, yaitu:
- Emosi individu yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan sekarang yangdihadapi. Hal ini berhubungan dengan situiasi actual
- Emosi yang menjangkau maju, merupakan jangkauan kedepan dalam kejadian-kejadian yang akan datang, jadi masih dalam pengharapan
- Emosi yang berhububungan dengan masa lampau, atau melihat kebelakang hal-hal yang telah terjadi.
Hein (Helma, 2001)
mengemukakan pengeruh emosi
terhadap tingkah laku manusia,
yaitu:
- Sebagai alat mempertahankan kehidupan (survive) seperti bila individu merasa kesepian (lonely), butuh relasi (connection) dengan orang lain, merasa ketakutan, membutuhkan keamanan dan merasa ditolak, individu membutuhkan dukungan (acceptance)
- Sebagai alat pembuat keputusan (decision making)
- Sebagai batas atau benteng (boundary setting) untuk melindungi ketahan fisik dan metal
- Sebagai alat komunikasi (communication) kepada orang lain seperti bila merasa sedih atau patah hati, maka menampakan sinyal pada orang lain untuk memberi bantuan
- Sebagai alat untuk persatuan bagi umat manusia (unity), contohnya empati
- Sebagai alat kebebasab untuk memilih (freedom of choice).
Sedangkan menurut Syamsu
Yusuf (2002) pengaruh emosi terhadap perilaku individu
diantaranya sebagai berikut:
- Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang terlah dicapai
- Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbul rasa putus asa (frustasi)
- Mengahambat atau menggangu konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gagap dalam berbicara
- Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi cemburu dan iri hati
- Suasana emosional yang diterima dan dialami individu seamasa kecilnya akan mempengaruhi sikap dikemudian hari, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.
Tags
Emosi Manusia