- Penghambatan sintetis dinding bakteri. Sistesisnya terganggu sehingga dinding sel bakteri kurang sempurna dan tidak dapat menahan tekanan osmotik dari plasma lagi dengan akibat pecah, misalnya: penicillindan sefalosporin.
- Penghambatan membran sel. Sitoplasma semua sel hidup dibatasi oleh memberan sitoplasma, yang berperan sebagai barrier permiabilitas selektif.
- Penghambatan sintetis protein di ribosom.
- Penghambatan sintetis asam nukleat.
- Penghambatan metabolik (antagonis folat)
Dari masing-masing golongan
terdapat mekanisme kerja;
farmakokintetik, farmakodinamik, serta aktifitas antimikroba yang berbeda-beda.
Perbedaan ini menyebabkan perbedaan kegunaan di dalam klinik. Karena perbedaan
ini juga maka mekanisme resistensi dari masing-masing golongan juga mengalami
perbedaan.
Antibiotik yang diujikan (Jawetz, 2001; Kusuma, 2010):
- Sulfametoksazol (disingkat SXT, TMP-SMX, TMP-SMZ atau TMP-sulfa) adalah antibiotika sulfonamida kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol, dalam rasio 1 : 5, digunakan dalam pengobatan berbagai bakteri infeksi. Sulfametoksazol bertindak sebagai inhibitor palsu substrat sintetase dihydropteroate. Sulfametoksazol adalah analog dari p -aminobenzoic acid (PABA), merupakan enzim inhibitor kompetitif, menghambat produksi asam dihydropteroic. Trimetoprim bertindak sebagai pengganggu aksi bakteri reduktase dihydrofolate, yang menghambat sintesis asam tetrahydrofolic.
- Ampisilin/sulbaktam adalah kombinasi umum dari penisilin yang diturunkan; antibiotik ampisilin dan sulbaktam. Ampisilin memiliki mekanisme yang sama dalam penghancuran dinding peptidoglikan, ampisilin mampu berpenetrasi kepada bakteri gram positif dan gram negatif. Hal ini disebabkan keberadaan gugus amino pada ampisilin, sehingga membuatnya mampu menembus membran terluar (outer membran) pada bakteri gram negatif. Sulbaktam merupakan penghambat enzim beta laktamase yang paling aktif. Aktifitas dari sulbaktam dapat berupa bakterisidal atau bakteriostatik tergantung strainnya dan diperantarai ikatan dengan PBP.
- Siprofloksasin adalah antibiotik golongan kuinolon. Secara intraseluler obat ini menghambat replikasi DNA bakteri dengan mengganggu kerja DNA girase (topoisomerase II) selama pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Bersifat bakterisidal, efektif terhadap organisme gram negatif.
- Sefotaksim adalah antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yang mempunyai khasiat bakterisidal, bekerja dengan menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri. Sefotaksim sangat stabil terhadap hidrolisis β laktamase, maka Sefotaksim digunakan sebagai alternatif lini pertama pada bakteri yang resisten terhadap penisilin. Sefotaksim memiliki aktifitas spektrum yang lebih luas terhadap organisme gram positif dan gram negatif. Tetapi aktifitas Sefotaksim lebih besar terhadap bakteri gram negatif, sedangkan aktifitas terhadap bakteri gram positif lebih kecil.
Tags
Gizi dan Nutrisi